Lumajang (lumajangsatu.com) - Dinas Kebudayaan dan Pariwisata menggelar Sarasehan Sastra Indonesia di aula Dinas Pendidikan. Hadir sebgai pembicara Diah Hadaning seorang maestro Sastra Indonesia yang memiliki banyak karya luar biasa.
"Alhamdulillah, ibu Diah Hadaning bisa hadir dan berbagi materi tentang sastra Indonesia kepada para peserta yang berasal dari para guru bahasa," ujar Indrianto, Kabid Seni dan Budaya, Disbudpar Kabupaten Lumajang, Kamis (23/02/2017).
Baca juga: Poktan Penerima Bantuan Bibit Bawang Merah DBHCHT Lumajang Sebagian Sudah Panen
Diah Hadaning memebrikan materi dan memberikan motifasi kepada para guru, bahwa dengan sastra bisa menjaga peradaban bangsa. Dengan sastra juga bisa menjaga persatuan dan kesatuan bangsa.
"Bu Diah memberikan motifasi, dengan sastra juga bisa menjaga peradaban dan menjaga keutuahan, persatuan dan kesatuan bangsa," jelasnya.
Baca juga: Dua Paslon Saling Klaim Menang Pilbup Lumajang, Ini Kata KPU Lumajang
Para peserta juga cukup antusias, karena Diah Hadaning adalah seorang maestro sastara yang sangat terkenal. Hingga tuntas acara sarasehan, para peserta tidak beranjak dan tetap semnagat mendegarkan materi-materi yang diberikan DIah Hadaning.
Berikut biodata Diah Hadaning dikutip di wikipedia. Diah Hadaning (lahir di Jepara, Jawa Tengah, 4 Mei 1940; umur 77 tahun) adalah sastrawati berkebangsaan Indonesia. Sejak muda, Diah Hadaning sudah bergelut di dunia sastra. Puisi-puisinya kebanyakan mengangkat tema anti-perbedaan suku, ras, agama, dan antar-golongan.
Baca juga: Hingga Tutup Tahun 2024, Pemerintah Lumajang Optimis Serapan DBHCHT Bisa Optimal
Salah satu karyanya diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris oleh Kementrian Luar Negeri Republik Indonesia dan dibacakan di hadapan presiden Nelson Mandela saat kali pertama berkunjung ke Indonesia (1990).Puisinya "Lapar I", "Lapar II", "Lapar III" dan "Orang kecil - Orang besar" diterjemahkan juga ke bahasa Rusia.(Yd/red)
Editor : Redaksi