Ribuan Ikan Mati Mendadak, Ranu Klakah Jadi Pasar Dadakan

lumajangsatu.com
Pasar ikan dadakan di sekitar Ranu Klakah Kabupaten Lumajang

Lumajang (lumajangsatu.com) - Fenomena alam ikan mabuk dan mati (warga sekitar menyebut koyo) masih terjadi di Ranu Klakah Kecamatan Klakah. Akibatnya, mulai pagi hingga sore di sekitar danau menjadi pasar ikan dadakan. Puluhan pemilik tambak ikan menjual ikan yang mabuk tersebut.

Ir. Saiful, MM, kepala Dinas Perikanan Kabupaten Lumajang menyatakan fenomena alam tersebut terjadi karena terjadi perubahan arus dasar danau. Akibatnya, ikan-ikan jenis Nila dan Mujair menjadi mabuk dan mati.

Baca juga: PT KAI dan Dishub Lumajang Tutup Perlintasan Kereta Api Liar

"Sekarang di sekitar ranu jadi pasar ikan dadakan dan banyak warga yang menjual ikan-ikan dari tambak mereka," ujar Saiful kepada lumajangsatu.com, Kamis (13/07/2017).

Dari pantau Dinas Perikanan, para pemilik tambak tidak merugi, namun akibat koyo terebut dipanen awal. Jika fenomena alam tersebut sudah berakhir, Dinas Perikanan kembali akan menbur benih di ranu Klakah.

Baca juga: 26 Ribu Warga Telah Berkunjung dan Manfaatkan Pelayanan di Mal Pelayanan Publik Lumajang

"Para pemilik tambak tidak merugi mas, karena harganya mulai 15-25 ribu sesuai ukuran ikan dan itu harga normal. Dan ikan itu aman di konsumsi," paparnya.

Diperkirakan, hingga berakhir koyo diperkirakan ada 50 ton ikan di ranu Klakah yang mati. Sejumlah warga yang biasanya mancing hanya dapat 1 kilogram, saat ini bisa 10 kilogram dengan peristiwa koyo tersebut.

Baca juga: Diskominfo Ajak Warga Selektif Terima Informasi Jelang Pilkada Lumajang 2024

"Kita perkirakan sampai akhir peritiwa ini akan ada 50 ton ikan yang mati. Nanti kita sebar lagi bibit ikan di ranu," pungkasnya.(Yd/red)

Editor : Redaksi

Politik dan Pemerintahan
Berita Populer
Berita Terbaru