Longsor Lereng Gunung Lemongan, Bahayakan Dua Desa di Randuagung

lumajangsatu.com
Kondisi lereng gunung Lemongan yang longosr akibat hujan

Lumajang (lumajangsatu.com) - Puluhan hektar tebing lereng gunung Lemongan disisi Tenggara Desa Kalipenggung dan Salak longsor. Selain banjir bandang, hutan lindung yang beralih fungsi jadi kebun sengon menjadi penyebab terjadinya lonsor dan banjir. Tak ada korban jiwa dalam peristiwa ini, namun ribuan tanaman sengon rusak.

Ada puluhan titik tebing longosr di lereng gunung api dengan status aktif normal tersebut. Bahkan dua bukit dilereng gunung Lemongan nyaris ambles. Diduga penyebab longsor ini akibat penggundulan hutan dan pengalih fugsian hutan lindung menjadi tanaman sengon dan pisang. Padahal menyoritas titik longsor berada di hutan lindung dan bisa membahayan dua desa jika terjadi banjir bandang.

Baca juga: PT KAI dan Dishub Lumajang Tutup Perlintasan Kereta Api Liar

Ironisnya, kondisi hutan yang rusak parah ini seakan dibiarkan. Alih fungsi hutan secara terang terangan tak mendapatkan tindakan oleh pihak terkait. "Lonsgor mas, bisa dilihat kondisinnya sudah menyedihkan," terang Mat Hari, salah seorang warga, Jum'at (15/12/2017)

Baca juga: 26 Ribu Warga Telah Berkunjung dan Manfaatkan Pelayanan di Mal Pelayanan Publik Lumajang

A'ak Abdullah Al-Kudus, aktivis lingkungan lasakar hijau meminta agar alih fungsi hutan bisa dihentikan. Jika tidak, bukan tidak mungkin bencana longsor akan menerjang dua desa, karena keruskan alam yang tidak terkendali.

Baca juga: Diskominfo Ajak Warga Selektif Terima Informasi Jelang Pilkada Lumajang 2024

"Kami berharap ada tindakan dari perhuatani agar tidak ada lagi alih fungsi hutan lindung jadi kebun sengon. Ini serius karena bisa mendatangkan bencana besar," pungkasnya.(Mad/red)

Editor : Redaksi

Politik dan Pemerintahan
Berita Populer
Berita Terbaru