Lumajang (lumajangsatu.com) - Komisi D DPRD Lumajang melakukan kunjungan ke Desa Salak Kecamatan Randuagung. Disamping melihat realisasi pembangunan, wakil rakyat itu juga bertemu dengan tokoh masyarakat, RT/RW, Kepala Dusun dan sejumlah warga.
Dari pertemuan tersebut ditemukan bahwa roda pemerintahan Desa Salak tidak berjalan sehat. Sebab, karena sakit, Kepala Desa Salam tidak masuk kantor selama satu tahun. "Kades Salak tidak ngatur selama satu tahun karena sakit," ujar Hj. Nur Hidayati, M. Si, Ketua Komisi A DPRD Lumajang, Kamis (15/02/2018).
Baca juga: Komisi B DPRD Lumajang Dukung Ranupani Jadi Desa Tangguh Bencana - DESTANA
Warga juga mengeluh kepada dewan karena kondisi Desa sangat tidak aman karena sering terjadi pencurian sapi. Kualitas pembangunan pada tahun 2016 juga sangat buruk karena dibangun asal-asalan. "Kualitas pembangunan tahun 2016 juga jelek karena dibangun asal-asalan," jelasnya.
Baca juga: DPRD Lumajang Gerak Cepat Cari Solusi Atasi Tanggul Penahan Banjir Hampir Jebol di Sumberwuluh
Tak hanya itu, Badan Permusyawaratan Desa (BPD) juga tidak difungsikan dan pelayanan kepada masyarakat buruk. Tanah Kas Desa (TKD) atau tanah bengkok untuk Kepala Dusun juga belum bisa digarap karena telah disewakan oleh Kepala Desa.
Ada juga tarikan yang diduga pengli, karena tidak masuk dan tidak ada catatannya di bendahara desa. Yakni, setiap orang yang punya hajatan menggunakan sound system dikenakan tarif 300-400 ribu, jika ada hiburan ludruk, orkes dangdut, gambus dikenakan tarif 6 juta dan jika ada hiburan saleho dikenakan tarif 2,5 juta rupiah.
Baca juga: DPRD Ajak Pers Bersama Ikut Awasi Pembangunan Lumajang
"Tadi banyak temuan dan masukan dari warga, jika tidak ada perubahan kita akan buat rekomendasi tentang temuan tersebut," pungkasnya. (Yd/red)
Editor : Redaksi