Kuliner Lumajang

Kriuk, Krecek Bung Olahan Warga Sumbermujur Mulai Diminati

lumajangsatu.com
Krecek Bung dari bambu muda yang sudah diolah dan dikeringkan. (foto by Indana)

Candipuro (lumajangsatu.com) - Hutan bambu terletak di Desa Wisata Sumbermujur Kecamatan Candipuro Kabupaten Lumajang. Untuk menuju ke lokasi diperlukan waktu kurang lebih tiga puluh menit atau sekitar 30 km dari pusat kota.

Objek wisata ini memadukan pesona alam dan buatan, terdapat sekitar tiga hektar tumbuhan bambu, terdapat populasi kera dan kelelawar, selain itu terdapat wisata buatan yakni kolam renang.

Baca juga: Jadi Warisan Budaya Tak Benda Indonesia, Krecek Bung Kuliner Asli Lumajang Bertekstur Daging Empuk

"Anda dapat menikmati sejuknya udara di tengah-tengah tumbuhan bambu, bercengkerama dengan puluhan ekor kera sekaligus mendengarkan gemerciknya air sungai yang ada di sepanjang area hutan bambu.Selain itu terdapat kolam renang atau pemandian untuk anak-anak dan dewasa, airnya merupakan sumber mata air alami sehingga sangat terjamin kemurniannya" Ujar Syafi'i Kepala Desa Sumbermujur.

MUjiati_bersama_krecek_Rebungnya.

Dari segi kekayaan kuliner, Sebenarnya kekayaan kuliner kabupaten Lumajang tidak hanya pisang . Ada juga Kuliner Krecek Bung Khas Sumbermujur, yang berbahan dasar dari tunas pohon bambu yang masih muda.

Baca juga: Pelajar SMP Negeri 1 Candipuro Lumajang Dikenalkan Pada Isu-isu Kependudukan Lewat Metode Inovatif

Kemudian diolah dengan bumbu khusus, sensasi renyah dari masakan ini yang menjadi favorit bagi pengunjung. Kerecek ini sangat nikmat dimakan langsung usai digoreng atau menjadi teman saat bersantap.

"Krecek bung ini musiman,  tidak setiap hari ada karena proses dalam pembuatannya yang lama, harus di keringkan terlebih dahulu." ujar Mujiati (72) seorang pembuat krecek Bung.

Baca juga: Dikunjungi Asdep PMPB, Lumajang Jadi Percontohan Penanggulangan Bencana

Lanjut dia, Jika panasnya cukup maka penjemuran dilakukan selama  dua minggu, namun jika tidak ada panas maka bisa sampai sebulan. Setelah itu proses alup-alup yakni digoreng sampai dua kali atau sampai siap krecek siap goreng.

"Jika ingin menjadi krupuk maka digoreng lagi. Harga krecek bung lumayan mahal, 1 kg Rp. 100.000,"  jelasnya.(ind/ls/red)

Editor : Redaksi

Politik dan Pemerintahan
Berita Populer
Berita Terbaru