Bahaya Pura-Pura Menderita

Artis Arzeti Bilbina Hadiri Seminar Waspada Playing The Victims

lumajangsatu.com
Arzeti Bilbina (kiri) berjejer dengan Bupati Lumajang, Ketua PKK dan Ketua Fatayat NU Jawa Timur di sebuah seminar. ( foto humas pemkab for lumajangsatu.com)

Lumajang (lumajangsatu.com) - Mantan artis layar kaca yang kini menjadi Anggota Komisi 10 DPR RI, Arzeti Bilbina dan Ketua Fatayat NU Prov. Jatim, Hikmah Bafaqih menghadiri Seminar memperingat Hari Ibu dengan Tema "Waspada Playing The Victim" di Gedung Sudjono, Selasa(27/11/2018).

Bupati Lumajang, Cak Thoriq yang membuka seminar mengatakan, lumajang yang banyak produk lokal harus mampu menjadi makanan khas. "PKK Harus menjadi garda terdepan dalama menjadikan produk local dikenal nasional," jelasnya.

Baca juga: Diskominfo Ajak Warga Selektif Terima Informasi Jelang Pilkada Lumajang 2024

Mengenai "Playing The Victims", tambah Cak Thoriq, sebuah sikap sosial manusia yang merasa dirinya sebagai korban. Sehingga, orang lainya menjadi penyebab segala kegagalan dalam hidupnya.

"Ini adalah suatu sikap, tak mau berubah dan cenderung menyalahkan orang lain, sangat berbahaya," paparnya. (hms/ls/red)

Ada 3 ciri, Palying The Victims yakni :

Ogah Berusaha

Baca juga: DPRD Lumajang Siap Support Peningkatan Kapasitas dan Profesionalitas Wartawan

Orang yang menganggap dirinya korban, biasanya lebih malas untuk melakukan sesuatu dengan hidupnya. Karena selain menganggap kalau kesalahan yang ia perbuat adalah akibat sesuatu yang lain di luar kekuasaannya, orang seperti ini juga umumnya menganggap kalau hal baik juga akan terjadi berkat mukjizat atau kemurahan orang lain. Ia sering merasa tidak memiliki kuasa untuk melakukan apa-apa sehingga ia memilih untuk menyerah atau tidak melakukan apa-apa.

Lepas Tanggung Jawab

Mereka menganggap kalau dirinya tidak menjadi penyebab masalah. Jadi kenapa harus susah-susah bertanggung jawab? Untuk itu, orang yang suka playing victim biasanya akan melimpahkan tanggung jawab pada orang lain.

Baca juga: Penataan Kawasan Pura Mandhara Giri Semeru Agung Bisa Tingkatkan Ekonomi Warga Sekitar

Pendendam

Karena menganggap sesuatu yang buruk terjadi bukan karena diri sendiri, ia cenderung mengingat-ingatnya peristiwa buruk itu akibat kesalahan orang lain. Jadi, baginya wajar untuk mengungkitnya, bahkan merasa dendam dan benci pada seseorang atau sesuatu yang membuatnya gagal. (sumber : teen.co.id)

Editor : Redaksi

Politik dan Pemerintahan
Berita Populer
Berita Terbaru