Lumajang (lumajangsatu.com) - Institut Agama Islam Syarifuddin akan menjadi pendikan yang menjanjikan di masa depan. Karena pendidikan di lingkungan pesantren ini, memadukan nilai agama, umum, komunltas dan konektifitas. Nilai nilai ini,sangat sesuai dengan konsep revolusi industri 4.0.
" Maka sekarang mulai berkembang perpaduan kampus yang memadukan nilai nilai agama dan umum," ungkap Prof. Dr. Mustain Mashud, saat menjadi pembicara stadium General, di kampus IAI Syarifuddin, Wonorejo kecamatan Kedung Jajang Lumajang, Minggu (02/12/18).
Baca juga: Viral Kecelakan Seleb Tiktok Joyce Asal Madura di Klakah-Lumajang
Lebih lanjut guru besar Universitas Airlangga, banyak perguruan tinggi agama Islam yang melakukan perubahan dari institut menjadi universitas. "Banyak kampus kampus Islam mulai mendirikan pondok pesantren. Para mahasiswa diwajibkan menjadi santri. Ini bentuk pengakuan pembelajaran ala pesantren," tambahnya.
Karena pendikana dalam pesantren, tak hanya dilakukan secara formal dalam kelas. Tapi yang sangat efektif, komunikasi intensif antara siswa dengan siswa, siswa dan guru di pesantren.
"Model pendidikan komunalitas dan interaktifitas ini menjadi salah satu model pendidikan unggul, " paparnya.
Baca juga: Lewat Kegiatan Seminar, Pelajar Lumajang Diajak Cegah HIV dan Penghapusan Stigma
Meski perguruan tinggi di lingkungan pesantren harus meningkatkan profesionalitasnya. Untuk menjadi pendidkan tinggi yang hebat. "Salah satu indikator kampus yang baik, harus terbuka, konektifitas dan akuntabel," lanjutnya.
Selain pula, tingkat kompetensi dosen, manjemen kampus, juga harus dilakukan perbaikan-perbaikan." Maka dosen yang mengampu mata kulaih harus memilki kompetensi sesuai dengan bidang keilmuannya. Sehingga hasil kelulusan juga bisa di pertanggung jawabkan," tambahannya.
Terutama yang perlu di ambil, pemanfaatan teknologi informasi. Internet menjadi kebutuhan. Maka sudah menjadi kewajiban kempus memasang jaring internet gratis.
Baca juga: Sekjen PPP Arwani Thomafi Instruksikan Kader Lumajang Solid Menangkan Cak Thoriq-Ning Fika
" Dengan internet, pesantren akan menembus batas batas sekat. Sebaliknya, peantran akan memiliki jaringan yang makin luas," tutupnya.
Sementara itu, wakil rektor tiga, Gus Muhammad Darwis, IAI Syarifuddin berkometmen kampus berbasis pesantren. Sehingga pendidikan yang memadukan pemikiran ilmiah dan nilai nilai pesantren. "lulusan dari kampus ini bisa mensinergikan antara nalar ilmiah dan Akhlakul Karimah," tutupnya. (rif/ls/red)
Editor : Redaksi