Polri bersama Rakyat

Kapolres Lumajang dan Kapolsek Gucialit Ciptakan Rantai Sapi Anti Maling

lumajangsatu.com
Rantai Sapi Anti Maling Buatan Kapolres Lumajang dan Kapolsek Gucialit.

Lumajang (lumajangsatu.com) - Tingginya angka pencurian terhadap hewan ternak sapi di Lumajang, membuat Kapolres Lumajang AKBPMuhammad Arsal Sahban cukup gusar. Hal inilah yang membuat Kapolres turun tangan langsung untuk mencari solusi, agar kasus pencurian sapi ini dapat ditekan.

Kolaborasi antara Kapolres Lumajang dan Kapolsek Gucialit Iptu Rudi menghasilkan model Rantai Sapi yang fleksibel tapi sangat kuat, yaitu besi dengan tebal 10 mm, panjang 80 cm dan lingkar kepala yang mudah ditekuk supaya tidak sulit saat mengalungkan ke kepala Sapi, sedangkan ujung lainnya di gembok di besi atau cor yang ditanam.

Baca juga: Korban Kebakaran Pabrik Kayu PT CBI Besuk Lumajang Sudah Membaik

"Dengan terobosan ini bakal berfikir dua kali para pencuri sapi untuk mencuri sapi-sapi tersebut, harga rantai sapi ini juga murah kok tidak lebih dari 150 ribu” ujar Arsal.

masih kata dia,  kalau  sudah dirantai besi seperti ini bagaimana akan membawanya. Apalagi besi pengait sudah di cor didalam tanah pasti berfikir dua kali mereka, saat sibuk mikir cara untuk mengambil sapi pasti sudah tertangkap duluan sewaktu menjalankan aksinya.

Baca juga: Tutup UKW, Indah Wahyuni Komitmen Jalin Sinergi Dengan Wartawan Lumajang

"Terobosan ini akan saya coba di wilayah Desa Purwosono, Saya sangat yakin dengan terobosan ini, dapat menekan secara signifikan kasus pencurian sapi, dan jika berhasil untuk menekan angka pencurian sapi diwilayah itu maka saya informasikan kepada para Kapolsek agar menyebar terobosan ini kepada warga diwilayahnya masing masing yg memiliki ternak terutama sapi agar dapat menekan angka pencurian sapi diwilayah Lumajang” tegas Arsal.

Kapolres akan bentuk Komunitas Rantai Sapi di setiap wilayah. Komunitas ini bertujuan untuk berbagi tips tentang proses pembuatan rantai sapi, sampai kepada berbagi pengalaman. kedepan, konsep rantai sapi ini akan terus di sempurnakan.

Baca juga: PT KAI dan Dishub Lumajang Tutup Perlintasan Kereta Api Liar

"Setiap komunitas bisa melakukan Improvisasi model rantai sapinya masing-masing. apa yang kami buat saat ini sebagai awal untuk memberikan contoh konkrit ke masyarakat," ujar Arsal Kembali. (res/ls/red)

 

Editor : Redaksi

Politik dan Pemerintahan
Berita Populer
Berita Terbaru