Lumajang (Lumajangsatu.com)- Ngiler kerap terjadi saat tidur yang disebabkan penurunan refleks saat menelan. Ngiler sebetulnya hal yang wajar, namun dapat mengindikasikan adanya masalah kesehatan misal gangguan tidur atau penurunan fungsi saraf. Dikutip dari Health Line, saat ngiler sudah sangat mengganggu sebaiknya segera ke dokter.
Berikut beberapa cara yang biasa diterapkan untuk mengatasi ngiler, yang tentunya juga harus didahului konsultasi dengan dokter.
Baca juga: PT Graha Duta Bangsa Berturut-turut Raih Penghargaan Perumahan Terlaris di Lumajang
1. Mengganti posisi tidur
Tips pertama yang bisa diterapkan adalah mengganti posisi tidur menjadi telentang, bukan telungkup atau miring pada satu sisi. Telentang memudahkan kontrol atas liur yang keluar dari mulut supaya tidak membasahi wajah atau bantal.
Perhatikan jika ada sensasi sesak saat tidur telentang atau berubah dari posisi sebelumnya. Munculnya gangguan asam lambung saat tidur telentang juga harus menjadi perhatian. Berbagai gangguan dan sensasi saat tidur telentang bisa mengindikasikan adanya masalah kesehatan.
2. Konsumsi lemon
Konsumsi lemon dipercaya bisa menekan produksi liur yang akhirnya menurunkan risiko ngiler. Selain lemon, konsumsi cukup air juga dipercaya mampu mengendalikan produksi liur.
Air liur sebetulnya memiliki peran penting dalam usaha menjaga kesehatan. American Dental Association mengatakan, air liur melindungi tubuh dari infeksi virus dan bakteri.
Baca juga: Ribuan Pendukung Menunggu Cak Thoriq Ning Fika di Stadion Semeru Lumajang
3. Menggunakan alat koreksi rahang (mandibular device)
Alat koreksi rahang bisa diaplikasikan secara oral. Alat ini seperti mouthguard yang membantu tidur lebih nyaman, menekan risiko ngiler, dan ngorok. Mandibular device bisa dibeli bebas atau di toko yang menyediakan perlengkapan operasi.
4. Menggunakan mesin CPAP
Jika ngiler adalah indikasi adanya sleep apnea, maka terapi untuk mengatasi gangguan ini harus segera dilakukan. Terapi yang paling direkomendasikan adalah penggunaan mesin Continuous Positive Airway Pressure (CPAP). Penggunaan CPAP mungkin masih mengakibatkan ngiler namun bisa diatasi dengan konsultasi kepada dokter yang berwenang. CPAP tidak hanya memperbaiki kualitas tidur, namun juga posisi dan pernapasan saat malam hari.
Baca juga: Cek Sound Kampanye Cak Thoriq Ning Fika Padati JLT Lumajang
5. Operasi
Dalam beberapa kasus, dokter menyarankan operasi untuk menghilangkan kelenjar liur. Pasien yang disarankan operasi biasanya mengalami masalah yang lebih serius daripada sekadar ngiler. Operasi pada kasus yang biasanya merujuk pada gangguan saraf ini, terbukti sukses mengatasi ngiler yang juga disebut hipersalivation. Sebelum operasi, dokter biasanya telah menyarankan tindak medis lain namun tidak memberi hasil baik.
6. Suntik botoks
Suntik botoks biasa dilakukan pasien yang masalahnya ingin segera selesai. Terapi ini tidak disarankan karena efeknya yang sementara, serta tidak menyentuh akar masalah yang sebenarnya. Botoks adalah solusi temporer yang mencegah kelenjar memproduksi air liur berlebih.(Ind/red)
Editor : Redaksi