Kuliner Lumajang

Sayur Bung Nanap Mulai Dikenalkan Sebagai Kuliner Khas Gunung Wayang

Penulis : lumajangsatu.com -
Sayur Bung Nanap Mulai Dikenalkan Sebagai Kuliner Khas Gunung Wayang
Sayur Bung Nanap dikenalkan sebagai kuliner khas gunung Wayang Lumajang

Lumajang (lumajangsatu.com) - Wisata gunung Wayang di Desa Sumberwuluh Kecamatan Candipuro semakin viral dan banyak dikunjungi saat lebaran. Kini, para pemuda yang tergabung dalam Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) juga mulai mengenalkan kuliner khas Sumberwuluh.

Sayur Bung Nanap, mulai dikenalkan sebagai salah satu kuliner khas untuk menunjang wisata gunung Wayang. Sayur Bung Nanap adalah sayur yang dibuat dari rebung (anak bambu) yang bernama Nanap yang berbentuk kecil sebesar ibu jari kaki orang dewasa.

"Kita mulai kenalkan kuliner khas Sayur Bung Nanap mas, untuk menunjang wisata gunung Wayang," jelas Abdul Azis S.STP Pj Kepala Desa Sumberwuluh, Minggu (16/06/2019).

Bambu Nanap memang banyak tumbuh di sekitar gunung Wayang dan Desa Sumberwuluh. Potensi itu yang coba dimanfaatkan agar bisa menunjang gunung Wayang sebagai salah satu wisata andalan di Lumajang.

"Kita coba kelola sumberdaya ini, tapi secara perlahan-lahan kita siapkan Sayur Bung Nanap bisa dinikmati oleh pengunjung," tuturnya.

Pokdarwis juga melakukan edukasi tentang cara memanen Rebung Nanap agar tidak merusak bambu Nanap. Konserfasi juga akan tetap dijaga, karena keberadaan bambu di sekitaran gunung Wayang sangat penting. "Konserfasinya tetap kita jaga, jadi tidak semuanya kita bisa panen," pungkasnya.(Yd/red)

Editor : Redaksi

Lumajang Maju dan Makmur

Bak Lautan Manusia di Lapangan Jokarto Lumajang Sholawat Doa Bersama Cak dan Ning

Lumajang - Dalam rangka membangun kedamaian dan persatuan di wilayah Lumajang, relawan paslon 01 (Cak Thoriq – Ning Fika) bersama Gus Hafidzul Ahkam dari Probolinggo dan jamaah Riyadhul Jannah Lumajang mengadakan acara Sholawat & Do’a Bersama. Acara ini berlangsung di Lapangan Desa Jokarto Kecamatan Tempeh Kabupaten Lumajang Kamis, (21/11/2024) malam.

Opini

Euthanasia dan Perawatan Paliatif, Dilema Etik Antara Hak Hidup dan Hak Untuk Mengakhiri Penderitaan

Lumajang - Saat ini dunia ilmu pengetahuan dan teknologi berkembang pesat dan sudah sangat maju khusus pada bidang kesehatan. Dengan adanya kemajuan tersebut segala hal akan menjadi lebih mudah untuk dilakukan, seperti dalam hal mendiagnosis penyakit dan menentukan kemungkinan waktu kematian seseorang dengan tingkat akurasi tinggi dan hal tersebut dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah dan logis. Bahkan para dokter kini pun juga dapat memberikan bantuan dalam mengakhiri kehidupan pasien  dengan kondisi medis yang memiliki tingkat kesembuhan relatif rendah atau dalam kondisi penyakit terminal. Proses ini dikenal dengan istilah Euthanasia (Fahrezi & Michael, 2024).