Curanmor

Menyesal, Kapten Curanmor Minta Maaf dan Cium Tangan Korbannya

Penulis : lumajangsatu.com -
Menyesal, Kapten Curanmor Minta Maaf dan Cium Tangan Korbannya
Hasan menyesali perbuatannya dan meminta maaf di warga saat rekontruksi di Desa Boreng

Lumajang (Lumajangsatu.com)-Pemimpin pelaku pencurian kendaraan bermotor, Nur Hasan meminta maaf kepada masyarakat. Ia menyesal telah melakukan kejahatan tersebut.

"Kami minta maaf dengan sangat karena telah mencuri barang berharga milik masyarakat yang menjadi korban," kata Dia saat rekontruksi di Kebun Desa Boreng

Dia sangat menyesal telah merugikan masyarakat. Ia mengatakan dirinya terpaksa melakukan hal tersebut karena kebutuhan ekonomi. Laki-laki yang berprofesi sebagai wirausaha mengaku pendapatannya tidak mencukupi untuk memenuhi biaya hidup.

"Kami terpaksa melakukan ini, harga-harga semakin mahal. Sedangkan penghasilan sehari-hari tidak mencukupi," ujar tandasnya.

Dia juga menegaskan siap untuk menerima hukuman setimpal atas perbuatannya. Berjanji tidak akan melakukan pencurian kembali setelah bebas nanti, dan  mengimbau kepada teman seprofesi kejahatan lainnya yang masih berada diluar untuk bertaubat. (ind/red)

Editor : Redaksi

Lumajang Maju dan Makmur

Bak Lautan Manusia di Lapangan Jokarto Lumajang Sholawat Doa Bersama Cak dan Ning

Lumajang - Dalam rangka membangun kedamaian dan persatuan di wilayah Lumajang, relawan paslon 01 (Cak Thoriq – Ning Fika) bersama Gus Hafidzul Ahkam dari Probolinggo dan jamaah Riyadhul Jannah Lumajang mengadakan acara Sholawat & Do’a Bersama. Acara ini berlangsung di Lapangan Desa Jokarto Kecamatan Tempeh Kabupaten Lumajang Kamis, (21/11/2024) malam.

Opini

Euthanasia dan Perawatan Paliatif, Dilema Etik Antara Hak Hidup dan Hak Untuk Mengakhiri Penderitaan

Lumajang - Saat ini dunia ilmu pengetahuan dan teknologi berkembang pesat dan sudah sangat maju khusus pada bidang kesehatan. Dengan adanya kemajuan tersebut segala hal akan menjadi lebih mudah untuk dilakukan, seperti dalam hal mendiagnosis penyakit dan menentukan kemungkinan waktu kematian seseorang dengan tingkat akurasi tinggi dan hal tersebut dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah dan logis. Bahkan para dokter kini pun juga dapat memberikan bantuan dalam mengakhiri kehidupan pasien  dengan kondisi medis yang memiliki tingkat kesembuhan relatif rendah atau dalam kondisi penyakit terminal. Proses ini dikenal dengan istilah Euthanasia (Fahrezi & Michael, 2024).