Perayaan Pura Mandhara Giri Semeru Agung

Polres Lumajang Amankan Perayaan Piodalan Umat Hindu di Pura Semeru

Penulis : lumajangsatu.com -
Polres Lumajang Amankan Perayaan Piodalan Umat Hindu di Pura Semeru
Polisi lakukan pengamanan dan mengatur lalu lintas di sekitar Pura Mandhara Giri Semeru Agung untuk acara Piodalan.

Lumajang (lumajangsatu.com) - Pura Mandara Giri yang biasanya dijuluki Pura Kahyangan Jagat (tempat memuja Hyang Widhi Wasa) pada hari-hari tertentu ramai dikunjungi ribuan umat Hindu setiap harinya. Polres Lumajang mengerahkan puluha personil untuk melakukan pengamanan demi kelancaran ritual dan ibadah umat hindu.

Setiap tahun diperingati acara peringatan ulang tahun pura tersebut yang disebut Piodalan Pura Mandara Giri Semeru Agung. Peringatan yang digelar kali ini terbilang upacara besar yang dilaksanakan lima tahun sekali. setiap 5 tahun sekali diadakan peringatan ulang tahun yang lebih meriah dan disebut dengan Tawur Labuh Gentuh.

SKPD pemerintah daerah bali pun bergiliran ke Pura Mandara Giri. Sebanyak 9 Bupati dari 9 daerah di Bali bergantian datang ke Pura Mandara Giri. Sabtu 13 Juli wakil gubernur bali selaku ketua pantia kegiatan ini sudah datang untuk mempersiapkan acara 5 tahuan Pura Mandara Giri.

kegiatan di pura mandara giri berlangsung 33 hari dimulai tanggal 17 Juni 2019 hingga tanggal 26 Juli 2019 . ribuan masyarakat hindu sudah memadati tempat ini mulai tanggal 13 Juli dan ribuan pengunjung datang di acara puncak diperingati pada 16 Juli kemarin.

Kapolres Lumajang AKBP DR Muhammad Arsal Sahban mengatakan, aara ulang tahun Pura Mandara Giri dalam perhitungan kalender saka, tahun 2019 jatuh pada hari selasa 16 Juli 2019. Setiap tahun diadakan peringatan rutin, namun dalam 5 tahun sekali diadakan peringatan yang lebih besar dari tahun-tahun biasanya. 

"Untuk mengantisipasi kemacetan lalu lintas di daerah tersebut, kami terjunkan jajaran lantas untuk melakukan rekayasa lalu lintas. selain itu pengamanan juga kami pertebal dari polsek, sabhara bersama Satgas Keamanan Desa untuk membantu pecalang" ujar Arsal.

Kapolsek Senduro Akp Joko Wintoro menerangkan "sebenarnya acara sudah dimulai sejak tanggal 17 Juni, namun rangkaian acara dilakukan oleh pihak panitia saja. Sedangkan tanggal 16 Juli barulah acara puncak dalam perayaan 5 tahunan di Pura Mandara Giri" terang Joko

Menurut I Ketut Sukadana pengunjung Pura Mandara 2 mengungkapkan peringatan ini bertujuan agar kita tidak lupa dengan jati dirinya. Siapa diri kita, untuk apa kita dilahirkan, dan kemana setelah kita meninggal.

"Disisi lain untuk menghormati Pura tertua di Indonesia," ungkap Ketut. (res/ls/red)

Editor : Redaksi

Opini

Euthanasia dan Perawatan Paliatif, Dilema Etik Antara Hak Hidup dan Hak Untuk Mengakhiri Penderitaan

Lumajang - Saat ini dunia ilmu pengetahuan dan teknologi berkembang pesat dan sudah sangat maju khusus pada bidang kesehatan. Dengan adanya kemajuan tersebut segala hal akan menjadi lebih mudah untuk dilakukan, seperti dalam hal mendiagnosis penyakit dan menentukan kemungkinan waktu kematian seseorang dengan tingkat akurasi tinggi dan hal tersebut dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah dan logis. Bahkan para dokter kini pun juga dapat memberikan bantuan dalam mengakhiri kehidupan pasien  dengan kondisi medis yang memiliki tingkat kesembuhan relatif rendah atau dalam kondisi penyakit terminal. Proses ini dikenal dengan istilah Euthanasia (Fahrezi & Michael, 2024).

Dibuat Dari Bambu Muda

Jadi Warisan Budaya Tak Benda Indonesia, Krecek Bung Kuliner Asli Lumajang Bertekstur Daging Empuk

Lumajang - Kabupaten Lumajang, Jawa Timur kembali menorehkan kebanggaan di kancah nasional. Salah satu kuliner tradisional khasnya, Krecek Rebung, resmi ditetapkan sebagai Warisan Budaya Takbenda Indonesia oleh Menteri Kebudayaan Republik Indonesia pada 16 November 2024. Pengakuan ini menjadi bukti keunikan dan kekayaan budaya lokal Lumajang yang terus dilestarikan.