Pemkab Lumajang

Buku Nonfiksi di Perpusda Lumajang Diminati Pengunjung

Penulis : lumajangsatu.com -
Buku Nonfiksi di Perpusda Lumajang Diminati Pengunjung
Pengunjung Perpustakaan Lumajang

Lumajang (Lumajangsatu.com) – Meski dari konten isinya cukup serius, buku nonfiksi ternyata tidak kalah populer dengan buku fiksi semacam novel remaja. Terbukti buku nonfiksi seperti buku pelajaran atau kuliah cukup diminati oleh pengunjung Perpustakaan Umum Kota Lumajang

Tercatat dari tingkat kunjungan Perpustakaan Umum Kota Lumajang sekitar 900-1500 orang per bulan, rata-rata membaca buku nonfiksi mulai dari metodologi penelitian, agama, ekonomi dan tentang anak.

“Di sini ternyata buku metodologi penelitian, cukup banyak diminati para pengunjung,” ujar Kustiati, S.sos Plt Ka.Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Lumajang

Selain buku nonfiksi, kata Dia buku fiksi populer seperti novel juga banyak dibaca pengunjung terutama dari kalangan pelajar dan mahasiswa. Sedangkan pengunjung anak-anak juga sering membaca buku seperti buku dongeng dan cerita bergambar lainnya yang koleksinya cukup banyak di Perpustakaan Umum Lumajang.

“Buku cerita dongeng juga cukup diminati oleh pengunjung yang datang ke sini,” jelasnya (Ind/red)

Editor : Redaksi

Lumajang Maju dan Makmur

Bak Lautan Manusia di Lapangan Jokarto Lumajang Sholawat Doa Bersama Cak dan Ning

Lumajang - Dalam rangka membangun kedamaian dan persatuan di wilayah Lumajang, relawan paslon 01 (Cak Thoriq – Ning Fika) bersama Gus Hafidzul Ahkam dari Probolinggo dan jamaah Riyadhul Jannah Lumajang mengadakan acara Sholawat & Do’a Bersama. Acara ini berlangsung di Lapangan Desa Jokarto Kecamatan Tempeh Kabupaten Lumajang Kamis, (21/11/2024) malam.

Opini

Euthanasia dan Perawatan Paliatif, Dilema Etik Antara Hak Hidup dan Hak Untuk Mengakhiri Penderitaan

Lumajang - Saat ini dunia ilmu pengetahuan dan teknologi berkembang pesat dan sudah sangat maju khusus pada bidang kesehatan. Dengan adanya kemajuan tersebut segala hal akan menjadi lebih mudah untuk dilakukan, seperti dalam hal mendiagnosis penyakit dan menentukan kemungkinan waktu kematian seseorang dengan tingkat akurasi tinggi dan hal tersebut dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah dan logis. Bahkan para dokter kini pun juga dapat memberikan bantuan dalam mengakhiri kehidupan pasien  dengan kondisi medis yang memiliki tingkat kesembuhan relatif rendah atau dalam kondisi penyakit terminal. Proses ini dikenal dengan istilah Euthanasia (Fahrezi & Michael, 2024).