Pendidikan Lumajang

Paduan Suara MI Nurul Islam Tempeh di Pembukaan PORSENI se-Lumajang

Penulis : lumajangsatu.com -
Paduan Suara MI Nurul Islam Tempeh di Pembukaan PORSENI se-Lumajang
Paduan suara MI Nurul Islam Tempeh Tengah saat acara pembukaan PORSENI di MI Negeri 2 Lumajang

Lumajang (lumajangsatu.com) - Pekan Olahraga dan Seni (PORSENI) MI se-Kabupaten Lumajang digelar di MI Negeri 02 Tempeh 20-21 Agustus 2019. Paduan suara MI Nurul Islam Tempeh dipercaya dalam pembukaan PORSENI yang diikuti oleh ratusan siswa-siswi se-Lumajang.

Husni Thamrin, Kepala Sekolah MI Nuris Tempeh amat bangga dengan ditunjuknya MI Nuris Tempeh menjadi paduan suara saat pembukaan PORSENI. Hal itu diharapkan akan menjadi motivasi bagi semua siswa-siswi untuk terus berprestasi disemua bidang.

"Ini adalah sebuah kebanggan bagi kami, karena paduan suara saat pembukaan PORSENI diserahkan kepada MI kami," jelas Husni, Selasa (20/08/2019).

Disamping dipercaya paduan suara, 3 siswa-siswi MI Nuris Tempeh juga menjadi duta Kecamatan Tempeh dalam PORSENI 2019. Ada 12 Cabang yang diperlombakan dan MI Nuris Tempeh bisa ikut di tiga cabang, yakni Tenis Meja, MTQ dan Tahfidz Qur'an.

Bashori Alqi ikut Tenis Meja, Muhammad Zaky ikut MTQ dan Risa Ainur Rosidah ikut dalam lomba Tahfidz Qur'an. "Tiga siswa-siswi kami juga jadi duta mewakili Kecamatan Tempeh di tiga cabang yakni Tenis Meja, MTQ dan Thfidz, alhamdulillah," pungkasnya.(Yd/red)

Editor : Redaksi

Lumajang Maju dan Makmur

Bak Lautan Manusia di Lapangan Jokarto Lumajang Sholawat Doa Bersama Cak dan Ning

Lumajang - Dalam rangka membangun kedamaian dan persatuan di wilayah Lumajang, relawan paslon 01 (Cak Thoriq – Ning Fika) bersama Gus Hafidzul Ahkam dari Probolinggo dan jamaah Riyadhul Jannah Lumajang mengadakan acara Sholawat & Do’a Bersama. Acara ini berlangsung di Lapangan Desa Jokarto Kecamatan Tempeh Kabupaten Lumajang Kamis, (21/11/2024) malam.

Opini

Euthanasia dan Perawatan Paliatif, Dilema Etik Antara Hak Hidup dan Hak Untuk Mengakhiri Penderitaan

Lumajang - Saat ini dunia ilmu pengetahuan dan teknologi berkembang pesat dan sudah sangat maju khusus pada bidang kesehatan. Dengan adanya kemajuan tersebut segala hal akan menjadi lebih mudah untuk dilakukan, seperti dalam hal mendiagnosis penyakit dan menentukan kemungkinan waktu kematian seseorang dengan tingkat akurasi tinggi dan hal tersebut dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah dan logis. Bahkan para dokter kini pun juga dapat memberikan bantuan dalam mengakhiri kehidupan pasien  dengan kondisi medis yang memiliki tingkat kesembuhan relatif rendah atau dalam kondisi penyakit terminal. Proses ini dikenal dengan istilah Euthanasia (Fahrezi & Michael, 2024).