Mahasiswa Berbisnis Siapa Takut..!

Mas Budi dan Mbak April Bagikan Kiat Jadi Entrepreneur Sukses di IAIS

Penulis : lumajangsatu.com -
Mas Budi dan Mbak April Bagikan Kiat Jadi Entrepreneur Sukses di IAIS
Ning A'yun saat memandu Mas Budi dan Mbak April Bagikan Kiat Jadi Entrepreneur Sukses di IAI Syarifuddin.

Kedungjajang - Dua pembisnis sukses Lumajang, Budi Harianto dan Farida Aprillia mengisi wrokshop Millenial's Entrepreneurship yang digelar oleh Mahasiswa Fakultas Dakwah dan Komunikasi Islam (FDKI) Institut Agama Islam (IAI) Syarifuddin, Wonorejo - Kedungjajang, Minggu (22/12/2019). Kegiatan ini untuk mengajak mahasiswa menjadi entreprenuer ditengah kemajuan teknologi komunikasi dan informasi saat ini.

Dosen Pengampu Mata Kuliah Entreprenership, Ning A'yun mengatakan, dihadirkanya dua narasumber pembinisnis sukses ini, agar mahasiswa sudah berani membuka usaha. Sehingga, bakat dan kemampuan mahasiswa yakni kalangan millenial's bisa mengenal dunia bisnis.

"Kedua narasumber ini bisa berbagi sukses dalam membangun bisnisnya," jelasnya.

Budi Harianto seorang pengusaha pertambangan dan exportir produk pertanian Lumajang. Ia sudah banyak mengirim hasil pertaniannya ke luar Negeri.

"Membangun bisnis bukan dari modal, tetapi keberanian memulai," ungkapnya.

Farida Aprilia beliau adalah Owner Wijaya Olshop dan Agen Premium Aulia Fashion. Bahkan sudah banyak membuat berbagai model baju islami yang berkualitas.

"Sekarang berbisnis itu butuh keuletan dan mengasah kemampuan kita," jelasnya.

Para peserta diajak membuat sebuah proposal atau ide membangun bisnis yang akan digarap. Nantinya, akan dikaji dan diberi pengetahuan dalam mengembangkan bisnis oleh kedua pemateri. (ls/red)

Editor : Redaksi

Opini

Euthanasia dan Perawatan Paliatif, Dilema Etik Antara Hak Hidup dan Hak Untuk Mengakhiri Penderitaan

Lumajang - Saat ini dunia ilmu pengetahuan dan teknologi berkembang pesat dan sudah sangat maju khusus pada bidang kesehatan. Dengan adanya kemajuan tersebut segala hal akan menjadi lebih mudah untuk dilakukan, seperti dalam hal mendiagnosis penyakit dan menentukan kemungkinan waktu kematian seseorang dengan tingkat akurasi tinggi dan hal tersebut dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah dan logis. Bahkan para dokter kini pun juga dapat memberikan bantuan dalam mengakhiri kehidupan pasien  dengan kondisi medis yang memiliki tingkat kesembuhan relatif rendah atau dalam kondisi penyakit terminal. Proses ini dikenal dengan istilah Euthanasia (Fahrezi & Michael, 2024).