Kampus Islam Lumajang - Jember

IAI Syarifuddin Jalin MOU bareng UIN Khas Suksesi MBKM

Penulis : lumajangsatu.com -
IAI Syarifuddin Jalin MOU bareng UIN Khas  Suksesi MBKM
Penyerahan MOU Kerjasama MBKM IAI Syarifuddin dengan UIN Khas Jember

Jember - Institut Agama Islam (IAI) Syarifuddin  Lumajang melakukan kerjasama Universitas Islam Negeri KH. Achmad Shiddiq (UIN KHAS) Jember, bertempat di ruang rapat Kabiro UIN KHAS Jember, Sabtu (28/05/2022) lalu.

Kerjasama ini dilakukan untuk memperlancar pelaksanaan program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM), sehingga IAI Syarifuddin agar lebih siap dalam melaksanakan program tersebut.

Drs. H. Satuyar Mufid, MA. selaku Rektor IAI Syarifuddin mengatakan bahwa kerjasama ini dilakukan sebagai payung hukum dalam pelaksanaan Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) dengan harapan program tersebut bisa terlaksana dengan lancar.

“Saya berharap semoga program MBKM bisa terlaksana dengan lancar dan baik," ujarnya melalui pres rilisnya, Senin (30/05/2022).

Dr. H. Muhammad Masyhuri, MA. selaku Wakil Rektor I Bidang Kurikulum dan Akademik IAI Syarifuddin mengatakan, bahwa kerjasama ini bertujuan sebagai payung hukum dalam penyelenggaraan Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM), kegiatan penelitian, seminar/konferensi, kuliah umum, pertukaran mahasiswa dan dosen dalam peningkatan Tri Dharma Perguruan Tinggi.

"Dengan terlaksananya kerjasama ini, semoga penyelenggaraan kegiatan Merdeka Belajar Kampus Merdeka bisa segera dilaksanakan.” ungkapnya.

Sementara itu, Rektor UIN Khas, Prof, Dr, Babun Suharto mengatakan, pihaknya menyambut baik kerjasama kampusya dengan IAI Syarifuddin. Dirinya ingin sekali berbagi banyak hal dengan kampus islam swasta baik di Jember, Lumajang, Bondowoso dan Banyuwangi.

"Semoga kerjasama ini menjadi kampus menjadi ruang merdeka belajar dan melahirkan generasi penerus bangsa zamannya," ungkapnya. (iqb/har/red))

Editor : Redaksi

Bantuan dari Presiden RI

Pemerintah Lumajang Hadirkan Pembangunan Berorientasi Manusia Melalui Becak Listrik

Lumajang  – Arak-arakan becak listrik yang melintas di pusat Kota Lumajang menjadi penanda arah pembangunan daerah yang menempatkan manusia sebagai pusat kebijakan. Program ini menunjukkan bahwa pembangunan tidak semata diukur dari proyek infrastruktur berskala besar, melainkan dari kebijakan yang benar-benar menyentuh kebutuhan masyarakat kecil, khususnya tukang becak lansia yang selama ini menjadi bagian penting mobilitas kota.