Tanpa Identitas

Warga Geger Ditemukan Mayat Tanpa Kepala di Pantai Pasirian Lumajang

Penulis : lumajangsatu.com -
Warga Geger Ditemukan Mayat Tanpa Kepala di Pantai Pasirian Lumajang
Petugas dari Polsek Pasirian sedang mengevakuasi mayat tanpa kepala di pesisir Desa Selok Anyar

Pasirian - Warga pesisir pantai selatan geger ditemukan mayat tanpa identitas di pesisir pantai Dusun Timur Persil Desa Selok Anyar Kecamatan Pasirian. Mayat terdampar tanpa kepala, tanpa tangan, tulang terbungkus daging dari perut sampai tulang kering dan dalam keadaan terlentang sekitar jam 14.00 WIB Minggu, (19/01/2020).

Polsek Pasirian langsung mengevakuasi jenazah dikarenakan ombak besar dan mengantisipasi jenazah terseret ombak kembali ke laut. Kini jenazah dibawa ke Rumah Sakit dr. Haryoto Lumajang untuk dilakukan autopsi.

"Identitas belum diketahui, kami masih melakukan autopsi" kata Kapolsek Pasirian Iptu Agus Sugiharto.

Untuk itu, pihaknya mengharapkan kepada masyarakat yang mengetahui ciri-ciri tadi untuk memberitahukan ke keluarga korban yang kehilangan keluarganya. "Kita berharap bagi warga yang kehilangan anggota kelurganya bisa menghubungi Polsek Pasirian atau Polres Lumajang," pungkasnya.(Ind/yd/red)

Editor : Redaksi

Sosialisasi Keputusan Kemenpan-RB

Komisi A DPRD Dukung Penerapan P3K Paruh Waktu di Pemkab Lumajang

Lumajang - Komisi A DPRD Kabupaten Lumajang terus menunjukkan komitmennya dalam memperjuangkan kesejahteraan tenaga kerja Non-ASN dengan menyelenggarakan sosialisasi Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (KepmenPANRB) Nomor 16 Tahun 2025 tentang Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) Paruh Waktu. Kegiatan ini berlangsung dalam format talkshow di acara Jelita yang disiarkan oleh LPPL Radio Suara Lumajang pada Kamis (13/02/2025).

Dindikbud

Tenaga Guru Honorer 718 di Lumajang Jalani Evaluasi

Lumajang - Sebanyak 718 tenaga honorer di lingkungan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Lumajang telah menjalani tahap evaluasi dalam dua kategori, yaitu Non Database (tidak ikut tahap 1) sebanyak 223 orang dan Data Based (ikut tahap 2) sebanyak 495 orang. Evaluasi ini bertujuan untuk memastikan keberlanjutan tenaga honorer sesuai dengan regulasi dan kebutuhan lembaga.