Garda Terdepan Tangani Corona

dr. Yuli Tak Pulang 2 Minggu Tangani Pasien PDP Corona Lumajang

Penulis : lumajangsatu.com -
dr. Yuli Tak Pulang 2 Minggu Tangani Pasien PDP Corona Lumajang
dr. Dwi Yuliati (berkerudung) dan Hari Putri Lestari anggota DPRD Jatim

Lumajang - Paramedis sebagai garda terdepan dalam penanganan pasien PDP Corona sangat berat bebannya. dr. Dwi Yuliati, SpP salah satu yang menjadi garda terdepan penanganan Corona di RSUD dr. Haryoto Lumajang harus rela tidak pulang selama 2 minggu ke rumahnya.

Secara psikologis, paramedis memiliki kekhawatiran tertulari virus Corona dari pasien, meskipun tidak ada tanda-tanda seperti batuk atau flu. Demi keamanan bersama, para tenaga medis itu tetap bertahan di rumah sakit dan sebagian melakukan isolasi mandiri.

"Terima kasih kepada pak Bupati dan Bunda Indah serta masyarakat yang lain yang memberikan semangat kepada kami dalam menangani pasien PDP Corona," ujar dokter spesialis paru itu, Jum'at (27/03/2020).

Bupati Lumajang Thoriqul Haq sangat terharu dan memberikan penghormatan setinggi-tingginya pada paramedis yang berada di garda terdepan penanganan Corona. Lumajang sudah dapat bantuan 200 rapid test Corona dan akan diprioritaskan pada pasien PDP dan paramedis yang berada di garda terdepan.

"Kami selaku pemerintah mengucapkan terima kasih yang sangat besar. Kalian adalah pahlawan kemanusianan," papar politisi PKB itu.

Hari Putri Lestari (HPL) anggota Komisi E DPRD Jatim sangat mengapresiasi paramedis yang berada di garda terdepan penanaganan Corona. DPRD Jatim siap menyetujui pengajuan anggaran dari Gubernur Jatim yang berkaitan dengan penanganan Corona.

"Kunker dan Bimtek sudah kita potong dan apapun yang diajukan oleh Gubernur akan kita setujui untuk penanganan Corona," pungkasnya.(Yd/red)

Pengakuan Terduga Pelaku Penanam Ganja

Ladang Ganja di Hutan TNBTS Argosari Lumajang Sudah Panen Sekali

Lumajang - Ladang ganja di kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS) dusun Pusung Atas Desa Argosari Kecamatan Senduro ternyata sudah berlangsung selama 9 bulan. Dari pengakuan pelaku, penanaman ganja dilakukan sejak bulan Januari 2024 dan sudah panen satu kali. Saat hendak panen kedua, keberadaan ladang ganja di hutan TNBTS keburu diketahui.