Petani Merugi

Pasar Pisang Klakah Lumajang Sepi Pembeli Imbas Corona

Penulis : lumajangsatu.com -
Pasar Pisang Klakah Lumajang Sepi Pembeli Imbas Corona
Para petani pisang sedang menunggu para pedagang di pasar Klakah Kabupaten Lumajang

Klakah - Virus Corona (Covid 19) berdampak kesemua sektor, terutama pada sektor perekonomian. Pasar pisang di Kecamatan Klakah sepi pembeli, sehingga para petani harus membawa pulang pisang hasil panennya, Minggu (29/03/2020).

Nizar, salah seorang petani pisang Klakah menyatakan, pedagang yang biasanya sudah menunggu pisang milik petani, kini tidak ada. Harganya juga turun drastis, biasanya petani bisa menjual pisang sampi 500 ribu, saat ini hanya dapat 250 ribu saja.

"Itupun kalau ada yang mau beli," jelas Nizar kepada Lumajangsatu.com.

Setiap Minggu biasanya ada pedagang yang khusus membeli pisang buah seperti pisang emas, pisang barlin dan pisang Cavendish. Namun, karena dampak Corona, pedagang yang membeli tidak ada dan petani sangat merugi. "Biasanya ada yang beli kiloan, tapi sekarang tidak ada," paparnya.

Banyak petani yang akhirnya membawa pulang kembali pisangnya. Ada juga yang menjual dengan harga murah, sebab jika dibawa pulang akan rusak dan tidak dapat pengasilan sama sekali. "Sebagain dibawa pulang mas, sebagain dijual dengan harga murah," imbuhnya.

Para petani berharap musibah virus Corona bisa segera berlalu dan kehidupan bisa kembali normal. "Kita berharap pemerintah bisa segera mengatasi musibah ini, jika berlanjut sampai 3 bulan, kita tidak bisa membayangkan dampaknya bagi kami warga kecil," pungkasnya.(Yd/rd)

Pengakuan Terduga Pelaku Penanam Ganja

Ladang Ganja di Hutan TNBTS Argosari Lumajang Sudah Panen Sekali

Lumajang - Ladang ganja di kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS) dusun Pusung Atas Desa Argosari Kecamatan Senduro ternyata sudah berlangsung selama 9 bulan. Dari pengakuan pelaku, penanaman ganja dilakukan sejak bulan Januari 2024 dan sudah panen satu kali. Saat hendak panen kedua, keberadaan ladang ganja di hutan TNBTS keburu diketahui.