Vaksin untuk kebal dari Covid-19

Kadinkes : Inilah ciri-ciri orang tidak dapat di Vaksin Covid-19

Penulis : lumajangsatu.com -
Kadinkes : Inilah ciri-ciri orang tidak dapat di Vaksin Covid-19
Kadinkes Lumajang, dr Bayu Wibowo saat mengumumkan siapa saja yang divaksin di kalangan Forkopimda

Lumajang - Bagi orang yang bisa di vaksin masih dilakukan screening kondisi kesehatannya. Jadi tidak sembarangan asal di suntik vaksin, karena ada beberapa kriterian.

"Screening ini harus jujur dan akan dicek kondisi kesehatannya," ujar Kadinkes Lumajang, dr Bayu Wibowo.

Dari penulusuran tim redaksi lumajangsatu.com. vaksinasi tidak dapat diberikan untuk orang-orang dengan kriteria:

  1. Pernah terkonfirmasi menderita Covid-19. 2.
  2. Sedang hamil atau menyusui.
  3. Mengalami gejala ISPA seperti batuk/pilek/sesak napas dalam 7 hari terakhir.
  4. Ada anggota keluarga serumah yang kontak erat/suspek/konfirmasi/sedang dalam perawatan karena penyakit Covid-19.
  5. Jika ini merupakan vaksinasi kedua, maka yang dilarang adalah jika memiliki riwayat alergi berat atau mengalami gejala sesak napas, bengkak dan kemerahan setelah divaksinasi Covid-19 sebelumnya.
  6. Sedang mendapatkan terapi aktif jangka panjang terhadap penyakit kelainan darah.
  7. Menderita penyakit jantung (gagal jantung/penyakit jantung coroner).
  8. Menderita penyakit Autoimun Sistemik (SLE/Lupus, Sjogren, vaskulitis, dan autoimun lainnya).
  9. Menderita penyakit ginjal (penyakit ginjal kronis/sedang menjalani hemodialysis/dialysis peritoneal/transplantasi ginjal/sindroma nefrotik dengan kortikosteroid).
  10. Menderita penyakit Reumatik Autoimun/Rhematoid Arthritis.
  11. Menderita penyakit saluran pencernaan kronis.
  12. Menderita penyakit Hipertiroid/hipotiroid karena autoimun.
  13. Menderita penyakit kanker, kelainan darah, imunokompromais/defisiensi imun, dan penerima produk darah/transfusi.

Editor : Redaksi

Dindikbud

Tenaga Guru Honorer 718 di Lumajang Jalani Evaluasi

Lumajang - Sebanyak 718 tenaga honorer di lingkungan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Lumajang telah menjalani tahap evaluasi dalam dua kategori, yaitu Non Database (tidak ikut tahap 1) sebanyak 223 orang dan Data Based (ikut tahap 2) sebanyak 495 orang. Evaluasi ini bertujuan untuk memastikan keberlanjutan tenaga honorer sesuai dengan regulasi dan kebutuhan lembaga.

Sukses KKN

Perkuat Jaringan STKIP PGRI Lumajang KKN di Malaysia

Lumajang - STKIP PGRI Lumajang sukses menyelenggarakan program Kuliah Kerja Nyata (KKN) Internasional di Malaysia. Program ini merupakan hasil kolaborasi kerjasama internasional STKIP PGRI Lumajang, STKIP PGRI Bangkalan, dan STKIP PGRI Situbondo dengan KBRI Malaysia dan Sekolah Indonesia Kuala Lumpur (SIKL). KKN Internasional ini berlangsung di beberapa sanggar bimbingan sejak 11 Januari hingga 4 Februari 2025.

Sukses Go Internasional

Dosen STKIP PGRI Lumajang Mengenalkan 7 Kebiasaan Anak Indonesia Hebat di Malaysia

Malaysia - Dalam upaya memperkuat karakter dan kualitas pendidikan anak-anak Indonesia di luar negeri, Roni Wiranata M.Pd selaku Ketua STKIP PGRI Lumajang bersama Lukman Jakfar Shodiq, M.Pd sebagai koordinator program, sukses melaksanakan Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Internasional di Malaysia. Kegiatan PKM dilaksanakan pada bulan januari 2025 dengan program utama Penguatan Pendidikan Karakter Melalui 7 (Tujuh) Kebiasaan Anak Indonesia Hebat di Sanggar Bimbingan At-Tanzil Serdang Selangor Malaysia yang merupakan lembaga pendidikan non-formal di bawah naungan Sekolah Indonesia Kuala Lumpur (SIKL). Tujuh kebiasaan anak Indonesia hebat disampaikan melalui cara yang interaktif dan diselingi beberapa permainan yang dapat menumbuhkan rasa ingin tahu anak. Selain itu, anak-anak juga di ajak mempraktikkan secara langsung tujuh kebiasaan tersebut. Ustadz Kholis Frendika, selaku pengelola Sanggar Bimbingan AT Tanzil, menyatakan kegembiraannya atas implementasi program tersebut. “Kami sangat senang dengan diperkenalkannya 7 Kebiasaan Anak Indonesia Hebat di sini karena sejalan dengan visi misi sanggar. Program ini membantu anak-anak kami mengembangkan karakter positif dan kebiasaan baik sejak dini." ujar Ustadz Kholis.