Puluhan Rumah Rusak

Tempursari Lumajang Rasakan Guncangan Hebat Gempa 6.7 Mag

Penulis : lumajangsatu.com -
Tempursari Lumajang Rasakan Guncangan Hebat Gempa 6.7 Mag
Salah satu rumah warga Tempursari nyaris rata dengan tanah akibat diguncang gempa

Tempursari - Dampak paling parah gempa 6.7 mag. berada di Kecamatan Tempursari. Puluhan hingga ratusan rumah rusak parah dan ringan, mulai tembok runtuh, retak dan genteng jatuh.

Imam Muzani, Sekdes Purorejo menyatakan di Desanya ada 6 rumah yang rusak parah. Dampak paling parah berada di Desa Kaliuling karena berada di dataran tinggi.

"Tadi siang tempursari berguncang dan berduka. Infonya, 6 rumah di Purorejo dan Kaliuling 350 rumah," ujar Muzani saat dihubungi Lumajangsatu.com, Sabtu (10/04/2021).

Warga yang rumahnya rusak tidak mengungsi dan menempati teras-teras rumah sambil siaga. Pemerintah Desa akan memikirkan rumah-rumah warganya yang rusak dengan cara gotong royong memperbaikinya.

"Kita akan gotong royong memperbaiki rumah warga kita yang rusak," jelasnya.

Dikabarkan, Bupati Lumajang Thoriqul Haq sudah berada di lokasi dampak gempa di Kecamatan Pronijiwo. Bupati berkeliling memantau dampak gempa di Pronojiwo dan informasinya akan ke Tempursari yang terdampak cukup parah.(Yd/red)

Editor : Redaksi

Sosialisasi Keputusan Kemenpan-RB

Komisi A DPRD Dukung Penerapan P3K Paruh Waktu di Pemkab Lumajang

Lumajang - Komisi A DPRD Kabupaten Lumajang terus menunjukkan komitmennya dalam memperjuangkan kesejahteraan tenaga kerja Non-ASN dengan menyelenggarakan sosialisasi Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (KepmenPANRB) Nomor 16 Tahun 2025 tentang Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) Paruh Waktu. Kegiatan ini berlangsung dalam format talkshow di acara Jelita yang disiarkan oleh LPPL Radio Suara Lumajang pada Kamis (13/02/2025).

Dindikbud

Tenaga Guru Honorer 718 di Lumajang Jalani Evaluasi

Lumajang - Sebanyak 718 tenaga honorer di lingkungan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Lumajang telah menjalani tahap evaluasi dalam dua kategori, yaitu Non Database (tidak ikut tahap 1) sebanyak 223 orang dan Data Based (ikut tahap 2) sebanyak 495 orang. Evaluasi ini bertujuan untuk memastikan keberlanjutan tenaga honorer sesuai dengan regulasi dan kebutuhan lembaga.