Lumajang Miliki Destinas Wisata Terbaik

Cak Thoriq Bagikan Momen Joging Bareng Menparekraf di Ranu Pane

Penulis : lumajangsatu.com -
Cak Thoriq Bagikan Momen Joging Bareng Menparekraf di Ranu Pane
Sandiaga Uno Jogging Bareng Cak Thoriq Ranu Pane Lumajang.

Lumajang - Kunjungan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif RI, Sandiaga Salahuddin Uno di Desa Ranupani, Kecamatan Senduro, Kabupaten Lumajang dimanfaatkan Bupati Lumajang, Thoriqul Haq untuk mengajaknya menikmati sudut terindah di desa dengan ketinggian 2100 Mdpl tersebut dengan berolahraga lari pagi.

"Untuk merasakan langsung segarnya udara Ranupani sekaligus berkegiatan hingga seharian tadi. Di mulai lari pagi berkeliling Desa Ranupani," tulisnya di akun media sosialnya, Senin (20/9).

Di sela kegiatan berolahraga, Cak Thoriq sembari menjelaskan beberapa rencana Pemerintah Kabupaten Lumajang dalam pengelolaan dan pembangunan kawasan wisata Desa Ranupani.

"Dimulai dengan penuh semangat sambil ngobrol dengan Pak Menteri," ungkapnya.

Joging pagi sejauh kurang lebih 4 KM itu dimulai dari Homestay yang ditempati Menparekraf. Kemudian berlari sembari menyapa masyarakat yang sudah bersiap menyambut rombongan di jalan desa. Rute joging kemudian berlanjut memutari Ranu Pani dan Ranu Regulo.

Meskipun sempat kelelahan mengimbangi kekuatan fisik Mas Menteri Sandiaga Uno, Cak Thoriq mengaku dirinya masih semangat hingga mencapai garis finish.

"Setelah lari sejauh satu kilo posisi sedikit di belakang Pak Menteri. Setelah dua kilo posisi di belakang mulai agak tertinggal dengan Pak Menteri. Setelah empat kilo nafas sudah semakin cepat dan Pak Menteri semakin jauh," kata Cak Thoriq.

Momen bersama Menparekraf terasa berarti bagi bupati. Terlebih bagi dirinya yang saat ini tengah fokus menggarap pariwisata Lumajang khususnya di Ranupani.

"Terima kasih Pak Menteri, kegiatan hari ini menambah semangat kami terus ikhtiar mengoptimalkan seluruh potensi keunggulan Lumajang untuk lebih berdaya saing, salah satunya keunggulan di sektor pariwisata," pungkasnya. (Kom/har/red)

Editor : Redaksi

Opini

Euthanasia dan Perawatan Paliatif, Dilema Etik Antara Hak Hidup dan Hak Untuk Mengakhiri Penderitaan

Lumajang - Saat ini dunia ilmu pengetahuan dan teknologi berkembang pesat dan sudah sangat maju khusus pada bidang kesehatan. Dengan adanya kemajuan tersebut segala hal akan menjadi lebih mudah untuk dilakukan, seperti dalam hal mendiagnosis penyakit dan menentukan kemungkinan waktu kematian seseorang dengan tingkat akurasi tinggi dan hal tersebut dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah dan logis. Bahkan para dokter kini pun juga dapat memberikan bantuan dalam mengakhiri kehidupan pasien  dengan kondisi medis yang memiliki tingkat kesembuhan relatif rendah atau dalam kondisi penyakit terminal. Proses ini dikenal dengan istilah Euthanasia (Fahrezi & Michael, 2024).