Jadi Langganan Tiap Tahun

924 KK Terendam Banjir Biting Lumajang Masih Alami Trauma

Penulis : lumajangsatu.com -
924 KK Terendam Banjir Biting Lumajang Masih Alami Trauma
2 Dusun di Desa Kutorenon jadi langganan banjir setia musim penghujan

Lumajang - Dampak bencana banjir di. desa Kutorenon Kecamatan Sukodono cukup luas, Ada sekitar 924 lebih Kepala Keluarga yang terdampak banjir terdiri dari tiga dusun. Kepala Desa Kutorenon Faisal Rizal menyebutkan bahwa dusun yang terdampak yaitu di Dusun Krajan, Dusun Biting 1 dan Dusun Biting 2.

Pihaknya mengatakan bahwa dari kejadian ini warganya alami trauma ketika debit sungai mulai naik. Ada beberapa warga mulai tadi malam sudah mengungsi di rumah keluarganya. "Padahal warga tersebut tidak terdampak sangking traumanya" Kata dia, Senin (20/12/2021)

Sedangkan evakuasi mandiri terus dilakukan mulai tadi pagi dan beberapa hewan ternak sudah dijadikan satu titik untuk pengamanannya. Dia menjelaskan beberapa instansi juga membantu mulai dari BPBD Lumajang sudah menyuplai kebutuhan air bersih untuk masyarakat terdampak banjir di antaranya Dinas Lingkungan Hidup, Satpol PP, dan Damkar.(Ind/yd/red)

Editor : Redaksi

Lumajang Maju dan Makmur

Bak Lautan Manusia di Lapangan Jokarto Lumajang Sholawat Doa Bersama Cak dan Ning

Lumajang - Dalam rangka membangun kedamaian dan persatuan di wilayah Lumajang, relawan paslon 01 (Cak Thoriq – Ning Fika) bersama Gus Hafidzul Ahkam dari Probolinggo dan jamaah Riyadhul Jannah Lumajang mengadakan acara Sholawat & Do’a Bersama. Acara ini berlangsung di Lapangan Desa Jokarto Kecamatan Tempeh Kabupaten Lumajang Kamis, (21/11/2024) malam.

Opini

Euthanasia dan Perawatan Paliatif, Dilema Etik Antara Hak Hidup dan Hak Untuk Mengakhiri Penderitaan

Lumajang - Saat ini dunia ilmu pengetahuan dan teknologi berkembang pesat dan sudah sangat maju khusus pada bidang kesehatan. Dengan adanya kemajuan tersebut segala hal akan menjadi lebih mudah untuk dilakukan, seperti dalam hal mendiagnosis penyakit dan menentukan kemungkinan waktu kematian seseorang dengan tingkat akurasi tinggi dan hal tersebut dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah dan logis. Bahkan para dokter kini pun juga dapat memberikan bantuan dalam mengakhiri kehidupan pasien  dengan kondisi medis yang memiliki tingkat kesembuhan relatif rendah atau dalam kondisi penyakit terminal. Proses ini dikenal dengan istilah Euthanasia (Fahrezi & Michael, 2024).