Lumajang Timur

Tubuh Kakek Gedang Mas Lumajang Hancur Ditabrak Kereta Api

Penulis : lumajangsatu.com -
Tubuh Kakek Gedang Mas Lumajang Hancur Ditabrak Kereta Api
Warga Mengevakuasi tubuh kakek tertabrak kereta api di Desa Gedang Mas Kecamatan Randuagung. ( foto dari Polsek Randuagung).

Lumajang - Peristiwa tragis terjadi di Desa Gedangmas Kecamatan Randuagung. Seorang kakek Seneman (60) warga Desa Gedangmas Kecamatan Randuagung menjadi korban kecelakaan saat melintas di perlintasan kereta api tanpa palang pintu.

Tubuhnya hancur di sekitar rel kereta api peninggalan kolonial belanda itu.  Untuk mengevakuasi tubuh korban dibutuhkan waktu mengumpulkan potongan anggota badannya..

Informas dihimpun dari warga dan polsek Randuagung, Sabtu (25/12/2021), Diduga kakek tersebut mengalami penurunan pendengaran.  Keterangan dari Polsek Randuagung kejadian tersebut bermula pada jam 07.00 WIB, kakek tersebut hendak pergi ke ladang dengan mengendarai sepeda angin saat melewati jalur kereta api tanpa palang pintu, korban tertabrak kereta api Logawa jurusan Jember-Lempuyangan.

Begitu kerasnya hantaman, tubuh korban mengalami luka parah serta lumuran darah. Polisi dibantu warga lainnya mengevakuasi korban ke pinggir rel.

"Saat itu korban meninggal dunia ditempat" Kata Kapolsek Randuagung Iptu Darmanto saat dihubungi lumajangsatu.com,

Atas kejadian ini keluarga korban menyadari bahwa ini merupakan musibah. Selanjutnya korban langsung dibawah oleh petugas untuk dilakukan pemulasaraan jenazah. (ind/har/red)

Editor : Redaksi

Wujudkan Swasembada Pangan

Petani Lumajang Harus Mulai Gunakan Teknologi Pertanian Modern

Lumajang - Pertanian modern kini menjadi tantangan bersama bagi para petani di Lumajang untuk mewujudkan ketahanan pangan dan swasembada pangan. Ketua Genta Pangan Lumajang, Prayit menyampaikan pentingnya perubahan pola pikir petani dalam bercocok tanam guna menghadapi tantangan pertanian masa kini. Melalui program sosialisasi, Genta Pangan berupaya mengedukasi para petani untuk beralih dari metode konvensional menuju metode yang lebih modern dengan pemanfaatan teknologi pertanian.

Berbeda Jaman

Prospek dan Tantangan Santri di Era Modern

Lumajang - Peran santri dalam sejarah bangsa Indonesia telah diakui sejak zaman perjuangan kemerdekaan hingga era modern saat ini. Sebagai kelompok yang memiliki pondasi kuat dalam ilmu agama, santri selalu tampil sebagai penjaga moralitas dan pelopor dalam membangun masyarakat yang berakhlak mulia. Namun, seiring perkembangan zaman yang ditandai oleh globalisasi, teknologi, dan perubahan sosial, peran santri juga mengalami transformasi yang signifikan. Tak lagi hanya di ranah keagamaan, kini santri memiliki potensi besar untuk berperan di berbagai sektor kehidupan seperti pendidikan, ekonomi, teknologi, dan politik.