Usai Cek Huntara

Menkop Teten Masduki Kunjungi Rumah Kita Berdaya UMKM Lumajang

Penulis : lumajangsatu.com -
Menkop Teten Masduki Kunjungi Rumah Kita Berdaya UMKM Lumajang
Teten Masduki Menkop RI melihat kopi asli Lumajang di Rumah Kita Berdaya

 

Lumajang - Usai melakukan kunjungan ke kawasan relokasi korban bencana alam Semeru di Desa Sumbermujur, Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki meresmikan Rumah Kita Berdaya (RKB). Rumah Kita Berdaya merupakan pusat produk Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di Lumajang.

Didampingi Bupati Lumajang H. Thoriqul Haq Menteri Teten Masduki melihat sejumlah produk UKM yang ada di Rumah Kita Berdaya. RKB letaknya berdampingan dengan Kantor Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Kabupaten Lumajang.

Sejumlah produk yang dipamerkan dalam kunjungan Menteri Koperasi diantaranya makanan, kerajinan, hasil olahan pertanian seperti kopi, susu kambing dan sejumlah produk lainnya. Usai berkeliling melihat sejumlah produk UKM, Menteri Teten Masduki juga sempat berdialog dengan pengelola Rumah Kita Berdaya.

"Saya berharap agar UKM di Lumajang dapat bersatu disini, dari pada bikin brand sendiri tapi kecil-kecil lebih baik bersatu agar menjadi lebih besar," kata Teten Masduki.

Dia juga menyebut, pisang Kirana yang berasal dari Lumajang ternyata di eksport oleh sebuah koperasi dari Lampung. Di pasar global, tahunya produk pisang kirana bukan dari Lumajang, tetapi dari Lampung.

Teten Masduki berharap agar setiap daerah memiliki keunggulan domestik yang seluruh bahan bakunya berasal dari daerah tersebut.  Ini lebih baik dari pada produk yang bahan bakunya harus import.(Ind/yd/red)

Editor : Redaksi

Upaya Perangi Narkoba

BNN Kabupaten Lumajang Rilis Hasil Kinerja Tahun 2024

Lumajang - Dalam Undang-Undang 35/2009 tentang Narkotika, negara memandatkan BNN sebagai leading sector penanganan permasalahan narkotika. Terkait dengan mandat tersebut, BNN berkewajiban mengkoordinasikan seluruh elemen bangsa dari berbagai sektor tanpa terkecuali untuk melakukan pencegahan dan pemberantasan narkoba. Hal ini karena karakter permasalahan narkotika yang kompleks dan multidimensional, baik dimensi kesehatan, ekonomi, sosial, budaya, bahkan politik dan keamanan. Upaya penanganannya juga harus dilakukan secara komprehensif, holistik-integratif dan berkelanjutan.