Rasa Enak dan Murah

Ada Warung Rujak Enak di Hutan Jalur Pasirian-Tempursari Lumajang

Penulis : lumajangsatu.com -
Ada Warung Rujak Enak di Hutan Jalur Pasirian-Tempursari Lumajang
Warung rujak dan bubur sum sum lokasi di Tumpak Asem jalur Pasirian-Tempursari

Tempursari - Jalur Pasirian-Tempursari menjadi satu-satunya akses warga Tempursari jika ingin ke Lumajang pasca jembatan Perak putus. Jalur tersebut juga sangat terbatas, hanya bisa dilintasi roda dua dengan kondisi prima.

Jalan yang curam, tanjakan menukik dan menurun tajam disiguhkan bagi warga yang melintas. Karena jadi satu-satunya akses, maka warga tetap melewatinya. Yang menarik, ditengah jalur tepatnya di daerah Tumpak Asem atau Rowo Lele ada warung kecil menjual rujak dan bubur sumsus.

Febri David Kurnianto, salah seorang warga Lumajang yang ada kegiatan ke Tempursari, tak menyangka ada warung ditengah hutan. Warung tersebut sangat membantu, karana pengendara bisa bersantai sejenak sambil makam rujak atau bubur sum sum.

"Rujaknya enak dan harganya sangat bersahabat, dan lokasinya ditengah hutan," jelas David, Kamis (27/01/2022).

Abdul Rohman, salah seorang warga Tempursari menyatakan bahwa warung tersebut biasanya sering disinggahi warga yang mengangkut hasil kebun. Jalur tersebut tidak direkomendasikan untuk motor matic apalagi berboncengan.

"Jalannya masih sempit, licin dan curam. Tapi karena satu-satunya akses alternatif, maka warga tetap melaluinya," pungkasnya.(Yd/red)

Editor : Redaksi

Hikmah Kehidupan

Masjid Pilar Peradaban Islam

Lumajang - Dalam sejarah panjang peradaban Islam, masjid tidak hanya berperan sebagai tempat ibadah, tetapi juga menjadi pusat kebangkitan intelektual, sosial, dan politik. Masjid-masjid besar seperti Masjid Nabawi di Madinah dan Masjid Al-Qarawiyyin di Maroko telah menjadi saksi bagaimana Islam membangun masyarakat yang berbudaya tinggi, berbasis ilmu pengetahuan, serta penuh nilai-nilai kemanusiaan. Masjid bukan hanya simbol spiritualitas, tetapi juga motor penggerak perubahan sosial. Lalu, bagaimana masjid di masa kini dapat tetap berperan sebagai pilar peradaban dalam dinamika masyarakat modern?