Kuliner Lumajang

Seruput Es Kelapa Pinggir Sawah Jalan Desa Klampokarum Lumajang

Penulis : lumajangsatu.com -
Seruput Es Kelapa Pinggir Sawah Jalan Desa Klampokarum Lumajang
Es Degan Balap di pinggir sawah jalan Desa Klampokarum Lumajang

 

Lumajang - Sobat Lumajangsatu yang sering lewat Jalan Desa Klampokarum tentu tak asing dengan Es Degan Balap. Kalian bisa istirahat, minum es kelapa muda sambil melihat sawah terlebih harganya murah cukup bayar Rp. 3000.

Bagi kalian yang ingin menyeruput segarnya es kelapa muda dengan sejuknya rindang pohon tepi jalan, maka tempat inilah yang selalu dituju.

Selain lokasinya tidak jauh dari perkotaan, suasana asri yang ditampilkan dari undukan sawah juga semilir angin yang menyejukan, membuat warung kecil ini selalu jadi destinasi utama para pecinta kelapa muda.

Setiap harinya, Agus pemilik warung mengaku menjual hampir 50 butir kelapa. Biasanya, pembeli yang datang ke warung kecil ini para petani, pengendara yang lewat maupun para remaja. "Kalau sebelum pandemi bisa lebih dari 50 butir kelapa" kata Agus.

Walaupun warungnya kecil, pedagangnya menyediakan beberapa set kursi dan meja yang terbuat dari kayu. Kursi tersebut berjejer di tepian jalan dan pembeli dapat menikmati es kelapa muda sambil menghadap ke sawah.

Romlah, salah seorang pembeli mengaku es kelapa muda memang cocok dinikmati dengan suasana seperti itu. "Kadang kalau lagi mumet, minum es kelapa muda di sini jadi fresh lagi karena suasananya sangat mendukung untuk memperbaiki mood kita," kata Rom dengan sumringah.(Ind/yd/red)

Editor : Redaksi

Hikmah Kehidupan

Masjid Pilar Peradaban Islam

Lumajang - Dalam sejarah panjang peradaban Islam, masjid tidak hanya berperan sebagai tempat ibadah, tetapi juga menjadi pusat kebangkitan intelektual, sosial, dan politik. Masjid-masjid besar seperti Masjid Nabawi di Madinah dan Masjid Al-Qarawiyyin di Maroko telah menjadi saksi bagaimana Islam membangun masyarakat yang berbudaya tinggi, berbasis ilmu pengetahuan, serta penuh nilai-nilai kemanusiaan. Masjid bukan hanya simbol spiritualitas, tetapi juga motor penggerak perubahan sosial. Lalu, bagaimana masjid di masa kini dapat tetap berperan sebagai pilar peradaban dalam dinamika masyarakat modern?