Periode 2022-2027

Mochammad Hisan Dikukuhkan Jadi Ketua STIS Miftahul Ulum Lumajang

Penulis : lumajangsatu.com -
Mochammad Hisan Dikukuhkan Jadi Ketua STIS Miftahul Ulum Lumajang
Prosesi serah terima ketua STIS MU Lumajang dari Dr. Sarkowi ke ketua baru Mochammad Hisan

Jatiroto - Mochammad Hisan S.Ps.I,. M.Sos dikukuhkan menjadi Ketua STIS Miftahul Ulum Lumajang, Selasa (01/02). Hisan dilantik menggantikan Dr. Sarkowi, S.Pd.I., MA yang telah mengabdi pada periode 2015-2021.

"Terima kasih atas dukunganya, selama kami menjadi ketua Sekolah Tinggi Ilmu Syari'ah Miftahul Ulum," ujar Sarkowi, Rabu (02/02/2022).

Tak hanya mengukuhkan Ketua STIS MU, dalam kesempatan itu juga dilantik Wakil Ketua. Farhanuddin Sholeh M.Pd.I, Wakil Ketua I, Imam Zarkasi S.Pd,. MM Wakil Ketua II dan Dr.H.Zainuddin M.Pd.I Wakil Ketua III.

Mochammad Hisan mengatakan akan fokus pada penguatan Sumber Daya Manusia (SDM) internal STIS Miftahul Ulum. Lembaga pendidikan jika sudah memiliki SDM yang unggul, maka akan mudah untuk melakukan pengembangan lembaga.

"Kita fokus penguatan SDM internal STIS Miftahul Ulum," jelas Hisan.

Untuk program eksternal, akan memperbanyak jaringan yang bisa medukung majunya lembaga. Pengenalan kepada masyarakat umum tentang keberadaan STIS Miftahul Ulum juga akan digencarkan. Selama ini, jika bicara Miftahul Ulum, maka masyarakat taunya adalah pondok pesantren.

"Padahal, di Miftahul Ulum saat ini sudah memiliki lembaga perguruan tinggi," paparnya.

STIS Miftahul Ulum berdiri pada tahun 2013, sebagai bagian kebutuhan santri untuk pendidikan formal. Hingga kini, sudah sekitar 500 sarjana yang telah diluluskan oleh STIS Miftahul Ulum.

"Kita sudah menggelar Wisuda dua kali, tahun lalu wisuda ditunda karena adanya pandemi. Sekitar 500 sarjana yang telah diluluskan oleh STIS Miful," pungkasnya.(Yd/red)

Editor : Redaksi

Hikmah Kehidupan

Masjid Pilar Peradaban Islam

Lumajang - Dalam sejarah panjang peradaban Islam, masjid tidak hanya berperan sebagai tempat ibadah, tetapi juga menjadi pusat kebangkitan intelektual, sosial, dan politik. Masjid-masjid besar seperti Masjid Nabawi di Madinah dan Masjid Al-Qarawiyyin di Maroko telah menjadi saksi bagaimana Islam membangun masyarakat yang berbudaya tinggi, berbasis ilmu pengetahuan, serta penuh nilai-nilai kemanusiaan. Masjid bukan hanya simbol spiritualitas, tetapi juga motor penggerak perubahan sosial. Lalu, bagaimana masjid di masa kini dapat tetap berperan sebagai pilar peradaban dalam dinamika masyarakat modern?