Belajar Sejarah Lumajang

Pelajar MTs Nurul Huda Ranuyoso Kunjungi Museum Daerah Lumajang

Penulis : lumajangsatu.com -
Pelajar MTs Nurul Huda Ranuyoso Kunjungi Museum Daerah Lumajang
Kunjungan siswa-siswi MTs Nurul Huda Ranuyoso ke museum daerah Lumajang di KWT

Lumajang - Puluhan siswa-siswi MTs Nurul Huda Ranuyoso melakukan kunjungan ke Museum Daerah Lumajang di Kawasan Wonorejo Terpadu (KWT). Para siswa belajar tentang sejarah Lumajang, kesenian khas Lumajang dan juga sejumlah peninggalan bersejarah.

Muhammad Sukarno, guru MTs Nurul Huda menyatakan bahwa kunjungan ke museum adalah yang pertama kali. Tujuannya ingin mengenalkan sejarah Lumajang dan berbagai kesenian khas Lumajang.

Para siswa-siswi sangat antusias mendengarkan paparan dari pengelola museum. Para siswa-siswi juga baru tahu jika di Lumajang sudah memiliki museum dengan koleksi yang cukup lengkap.

"Ini pertama kali kita ke museum, kedepan kita akan terus melakukan kunjungan dengan mengajak siswa-siswi baru," jelasnya.

Misti Maisyaroh, salah seorang pelajar MTs Nurul Huda Ranuyoso mengaku bangga dengan sejarah Lumajang. Tidak banyak yang tahu, ternyata Lumajang merupakan daerah besar di masa kerjaaan Lamajang Tigang Juru.

Ada sejumlah kesenian khas Lumajang yakni jharan kencak yang juga sudah diakui sebagai warisan tak benda asli Lumajang. "Saya bangga dengan Lumajang, kita adalah daerah yang memiliki sejarah yang kuat," peparnya.

Usai ke museum daerah, sebagian siswa mandi di waterpark KWT. Sebagian lagi mampir di Kopi Redaksi dan menikmati kopi asli Gucialit dan coklat asli Senduro.(Yd/red)

Editor : Redaksi

Hikmah Kehidupan

Masjid Pilar Peradaban Islam

Lumajang - Dalam sejarah panjang peradaban Islam, masjid tidak hanya berperan sebagai tempat ibadah, tetapi juga menjadi pusat kebangkitan intelektual, sosial, dan politik. Masjid-masjid besar seperti Masjid Nabawi di Madinah dan Masjid Al-Qarawiyyin di Maroko telah menjadi saksi bagaimana Islam membangun masyarakat yang berbudaya tinggi, berbasis ilmu pengetahuan, serta penuh nilai-nilai kemanusiaan. Masjid bukan hanya simbol spiritualitas, tetapi juga motor penggerak perubahan sosial. Lalu, bagaimana masjid di masa kini dapat tetap berperan sebagai pilar peradaban dalam dinamika masyarakat modern?