Bunda Indah Ajak Warga Mandiri Sampah

Lumajang Peringati HPSN Lakukan Resik-Resik Kali Asem

Penulis : lumajangsatu.com -
Lumajang Peringati HPSN Lakukan Resik-Resik Kali Asem
Bunda Indah bersama jajaran OPD dan kelompok masyarakat lakukan resik-resik Kali Asem

Lumajang - Wakil Bupati Lumajang, Indah Amperwati memimpin kegiatan resik kali asem yang diikuti oleh seluruh jajaran OPD dan sejumlah komunitas di Kabupaten Lumajang. Resik Kali Asem dalam rangka peringatan Hari Peduli Sampah Nasional (HPSN) Tahun 2022.

Bunda Indah langsung turun ke bantaran sungai kali asem untuk memperingatkan masyarakat sekitar kali asem agar tidak membuang sampah disungai, apalagi berekegiatan yang sampai mencemari sungai. Dia meminta masyarakat untuk turut menjaga kebersihan sungai.

"Menjaga bersama untuk tidak membuang sampah di sungai, tidak membuat sungai tercemar," jelas Bunda, Jum'at (04/03/2022).

Sementara, Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Lumajang, Hertutik mengatakan peringatan HPSN kali ini dilakukan beberapa kegiatan yang mendukung masyarakat untuk melakukan pengelolaan sampah secara mandiri. Pihaknya berharap momentum peringatan HPSN Tahun 2022 ini dapat membangkitkan semangat masyarakat untuk peduli dan melakukan pengelolaan sampah secara mandiri.

"Masyarakat mandiri sampah artinya mengajarkan kepada masyarakat terkait pengelolaan sampah, memanfaatkan dan memilah sampah, ada bank sampah ada pergerakan ekonomi dan pemberdayaan masyarakat," tutupnya.(Ind/yd/red)

Editor : Redaksi

Hikmah Kehidupan

Masjid Pilar Peradaban Islam

Lumajang - Dalam sejarah panjang peradaban Islam, masjid tidak hanya berperan sebagai tempat ibadah, tetapi juga menjadi pusat kebangkitan intelektual, sosial, dan politik. Masjid-masjid besar seperti Masjid Nabawi di Madinah dan Masjid Al-Qarawiyyin di Maroko telah menjadi saksi bagaimana Islam membangun masyarakat yang berbudaya tinggi, berbasis ilmu pengetahuan, serta penuh nilai-nilai kemanusiaan. Masjid bukan hanya simbol spiritualitas, tetapi juga motor penggerak perubahan sosial. Lalu, bagaimana masjid di masa kini dapat tetap berperan sebagai pilar peradaban dalam dinamika masyarakat modern?