Poprov Jatim 2022

Alvia Atlet Sepeda MTB XCO Sumbang Medali Pertama Bagi Lumajang

Penulis : lumajangsatu.com -
Alvia Atlet Sepeda MTB XCO Sumbang Medali Pertama Bagi Lumajang
Alvia Tri Wulandari atlet MTB XCO Women Kabupaten Lumajang

Jember - Atlet Sepeda MTB XCO Kabupaten Lumajang berhasil menyabet medali perak di ajang Porprov Jatim 2022 di Rembangan, Jember. Pembalap Lumajang terpaut 1 menit 6 detik dengan pembalap Kabupaten Tulungagung Nihayatuzzain Asshofi yang meriah medali emas dengan catatan waktu 46:57. Sedangkan Alvia Tri Wulandari dari Lumajang mengkoleksi catatan waktunya 48:03.

Di posisi ketiga pembalap dari Kota Kediri Yaya Yufinanda Andalas dengan catatan waktu 48:38 berhasil menyabet perunggu. Medali perak dari Alvia merupakan medali perdana bagi Kabupaten Lumajang.

"Alhamdulillah, meski belum bisa finish pertama, atlet putri MTB XCO Lumajang bisa menyumbangkan medali perak," ujar Zainal Fanani pelatih MTB XCO Kabupaten Lumajang, Minggu (26/06/2022).

Sementara itu, Budi Satria Direktur Puslatkab KONI Kabupaten Lumajang merasa bangga dengan para atlet sepeda. Pasalnya, cabor sepeda mulai Porprov ke-6 menjadi penyumbang medali terbaik.

Saat ini, cabor sepeda juga masuk cabor unggulan dengan target medali emas dan perak. "Ini adalah awal yang baik, saya yakin cabor sepeda bisa terpenuhi target perolehan medalinya di Porprov Jatim ke-7 ini," pungkasnya.(Yd/red)

Editor : Redaksi

Lumajang Maju dan Makmur

Bak Lautan Manusia di Lapangan Jokarto Lumajang Sholawat Doa Bersama Cak dan Ning

Lumajang - Dalam rangka membangun kedamaian dan persatuan di wilayah Lumajang, relawan paslon 01 (Cak Thoriq – Ning Fika) bersama Gus Hafidzul Ahkam dari Probolinggo dan jamaah Riyadhul Jannah Lumajang mengadakan acara Sholawat & Do’a Bersama. Acara ini berlangsung di Lapangan Desa Jokarto Kecamatan Tempeh Kabupaten Lumajang Kamis, (21/11/2024) malam.

Opini

Euthanasia dan Perawatan Paliatif, Dilema Etik Antara Hak Hidup dan Hak Untuk Mengakhiri Penderitaan

Lumajang - Saat ini dunia ilmu pengetahuan dan teknologi berkembang pesat dan sudah sangat maju khusus pada bidang kesehatan. Dengan adanya kemajuan tersebut segala hal akan menjadi lebih mudah untuk dilakukan, seperti dalam hal mendiagnosis penyakit dan menentukan kemungkinan waktu kematian seseorang dengan tingkat akurasi tinggi dan hal tersebut dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah dan logis. Bahkan para dokter kini pun juga dapat memberikan bantuan dalam mengakhiri kehidupan pasien  dengan kondisi medis yang memiliki tingkat kesembuhan relatif rendah atau dalam kondisi penyakit terminal. Proses ini dikenal dengan istilah Euthanasia (Fahrezi & Michael, 2024).