Segera Diambil Alih

BAZNAS Lumajang Akan Bangun Huntara Yang Ditinggal ACT

Penulis : lumajangsatu.com -
BAZNAS Lumajang Akan Bangun Huntara Yang Ditinggal ACT
Dok. Pembangunan Huntara dan Huntab penyintas erupsi Semeru

Lumajang - Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Kabupaten Lumajang akan mengambil alih pembangunan hunian sementara (Huntara) penyintas Semeru. Pasalnya, ada 283 Huntara yang tidak dibanguan oleh NGO dan lembaga yang awalnya menyanggupi.

Termasuk Huntara yang disanggupi Aksi Cepat Tanggap (ACT). Dimana, ACT menyanggupi 100 unit, namun yang selesai dibangun baru 22 unit Huntara dan akhirnya tidak ada kabar kelanjutannya.

"Ada 283 Huntara yang tidak terbangun dan 78 unit yang disanggupi ACT," jelas Atok Hasan Sanusi, Ketua BAZNAS Lumajang, Sabtu (16/07/2022).

Pihaknya akan berkoordinasi dengan Pemerintah Kabupaten Lumajang untuk menuntaskan pembangunan Huntara. BAZNAS nantinya akan menunjuk rekanan untuk membanguan Huntara bagi penyintas erupsi Semeru.

Seluruh dana yang terkumpul di BAZNAS Kabupaten Lumajang mencapai 47,9 miliar. Sedangkan dana yang sudah dialokasikan sekitar 9 miliar dan sisanya akan dibangunkan Huntara dan sejumlah fasilitas umum.(Yd/red)

Editor : Redaksi

Spesialis Melukai Korban

Pelajar Disabet Saat Berteduh, Jejak Begal Sadis Lumajang Terungkap

Lumajang – Fakta mengejutkan terungkap dari pengungkapan kasus kriminal di Kabupaten Lumajang. Dua tersangka berinisial AS (30) Desa Wonoayu Kecamatan Ranuyoso dan MH (37) Desa Ranuyoso Kecamatan Ranuyoso diketahui merupakan begal sadis yang kerap melukai korbannya. Aksi kejahatan keduanya diduga kuat telah berlangsung sejak 10 Mei 2025 sesuai cctv yang beredar dan terjadi di sedikitnya delapan tempat kejadian perkara (TKP) di wilayah Lumajang dan sekitarnya.

Begal Sadis

Teror Delapan TKP Berakhir, Pelaku Curanmor Lumajang Tewas Saat Diamankan

Lumajang * – Kepolisian Resor Lumajang berhasil mengungkap rangkaian tindak pidana pencurian dengan pemberatan, penganiayaan berat, serta perlawanan terhadap petugas, yang dilakukan dua tersangka berinisial AS (30) Desa Wonoayu Kecamatan Ranuyoso dan MH (37) Desa Ranuyoso Kecamatan Ranuyoso. Keduanya diketahui terlibat dalam sedikitnya delapan tempat kejadian perkara (TKP) di wilayah Kabupaten Lumajang dan sekitarnya.