Pendidikan Lumajang

POP Syarifuddin Gelar Bedah Modul Pendamping Guru Moderasi Beragama

Penulis : lumajangsatu.com -
POP Syarifuddin Gelar Bedah Modul Pendamping Guru Moderasi Beragama
POP IAI Syarifuddin Lumajang bersama peserta.

Lumajang - Program Organisasi Penggerak (POP) Pondok Pensantren Kyai Syarifuddin menggelar Preliminary Workshop Modul Pendamping Guru Berbasis Moderasi Beragama pada Pembelajaran Tematik Kelas III Sekolah Dasar Sasaran Intervensi Lumajang dan Banyuwangi di Hall Hotel Aby Jl. Soekarno - Hatta, Kamis (21/07/2022).

Ketua POP Syarifuddin, Dr. Qurrotin A'yun,Lc mengatakan, workshop ini digelar untuk menyempurkan modul pendamping guru dalam moderasi beragama. Sehingga perlu adanya masukan dari Kemenag, Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB), Guru dari Banyuwangi dan Lumajang serta masyarakat.

"Dengan adanya saran, kritik dan masukan, modul ini bisa menjadi peganggan para guru baik di SD dan MI," ungkapnya.

Tim dari Kemenag Lumajang, Drs.H. Mudhofar mengatakan, pihaknya sangat mendukung langkah dari POP Syarifuddin dalam membuat modul pendamping guru untuk moderasi beragama. Sehingga akan memudahkan guru dalam melaksanankan pengajaran dengan memegang modul memasukan moderasi beragama.

"Modul ini harus ada langkah berpikir, bersikap dan bertindak guru bersama murid, semacam aplikasi atau contohnya," jelasnya.

Sementara itu, Pendeta Jackson asal Banyuwangi mengatakan, modul ini perlu adanya implementasi penerapan dan contoh dalam memahami moderasi agama. Sehingga, didalam kelas siswa yang memiliki agama berbeda tidak seperti dulu dengan tidak mengikuti pelajaran agama.

"Dulu, pengalaman saya, tidak ikut kelas dalam mata pelajara agama, karena teman sekelas beragama islam," paparnya. (har/red)

 

Editor : Redaksi

Hikmah Kehidupan

Misteri Perselingkuhan

Lumajang - Perselingkuhan adalah salah satu masalah terbesar dalam hubungan percintaan maupun pernikahan. Di balik kesakitan dan kekecewaan yang ditimbulkan, perselingkuhan seringkali menjadi pemicu berakhirnya kepercayaan, perasaan aman, bahkan keutuhan keluarga. Banyak orang bertanya-tanya mengapa seseorang yang telah menjalin komitmen bisa tergoda untuk melanggar janji setia mereka. Jawabannya tidak selalu sederhana, karena ada berbagai faktor yang dapat mempengaruhi seseorang hingga memilih jalan yang menyakitkan ini.