Akibat Hujan Deras

Banjir di Ranupani Lumajang Bawa Lumpur Tebal

Penulis : lumajangsatu.com -
Banjir di Ranupani Lumajang Bawa Lumpur Tebal
Salah satu kendaraan warga terjebak lumpur akibat banjir di Desa Ranupani Kec. Senduro Kab. Lumajang

Lumajang - Banjir di Desa Ranupani Kecamatan Senduro Kabupaten Lumajang membawa lumpur tebal. Saat pagi hari, Sabtu (08/10/2022) ketika banjir sudah surut, warga harus membersihkan lumpur tebal yang terbawa air hujan.

Faizin, salah seorang warga Ranupani menyatakan lumpur sangat tebal sehingga cukup menyulitkan warga untuk membersihkannya. Warga akhirnya meminta bantuan alat berat yang sedang ada proyek pembangunan di Ranupani.

"Pagi ini kita membersihkan lumpur di jalan dan juga yang masuk ke rumah warga mas. Lumpurnya sangat tebal," terang Faizin.

Tak hanya mengakibatkan banjir, hujan yang terjadi mulai pukul 23.00 wib (07/10) juga mengakibatkan longsor. Akibatnya, dapur rumah warga yang berdempetan dengan perengan bukit ambrol diterjang longsor.

"Ada sejumlah dapur rumah warga yang terkena longsor dan ambrol mas," jelasnya.

Banjir yang terjadi di Ranupani dikarena hujan deras mulai malam hingga pagi hari. Selokan di jalan tidak mampu menampung air, sehingga jalan di tengan permukiman warga menjadi sungai dadakan.(Yd/red)

Editor : Redaksi

Lumajang Maju dan Makmur

Bak Lautan Manusia di Lapangan Jokarto Lumajang Sholawat Doa Bersama Cak dan Ning

Lumajang - Dalam rangka membangun kedamaian dan persatuan di wilayah Lumajang, relawan paslon 01 (Cak Thoriq – Ning Fika) bersama Gus Hafidzul Ahkam dari Probolinggo dan jamaah Riyadhul Jannah Lumajang mengadakan acara Sholawat & Do’a Bersama. Acara ini berlangsung di Lapangan Desa Jokarto Kecamatan Tempeh Kabupaten Lumajang Kamis, (21/11/2024) malam.

Opini

Euthanasia dan Perawatan Paliatif, Dilema Etik Antara Hak Hidup dan Hak Untuk Mengakhiri Penderitaan

Lumajang - Saat ini dunia ilmu pengetahuan dan teknologi berkembang pesat dan sudah sangat maju khusus pada bidang kesehatan. Dengan adanya kemajuan tersebut segala hal akan menjadi lebih mudah untuk dilakukan, seperti dalam hal mendiagnosis penyakit dan menentukan kemungkinan waktu kematian seseorang dengan tingkat akurasi tinggi dan hal tersebut dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah dan logis. Bahkan para dokter kini pun juga dapat memberikan bantuan dalam mengakhiri kehidupan pasien  dengan kondisi medis yang memiliki tingkat kesembuhan relatif rendah atau dalam kondisi penyakit terminal. Proses ini dikenal dengan istilah Euthanasia (Fahrezi & Michael, 2024).