Langsung ke pengungsi

Ketua Bhayangkari Lumajang Beri Bantuan Sembako ke Korban Banjir

Penulis : lumajangsatu.com -
Ketua Bhayangkari Lumajang Beri Bantuan Sembako ke Korban Banjir
Ketua Bhayangkari Lumajang Ny. Dina Boy Berikan Bantuan Untuk Korban Banjir di Dua Tempat

Lumajang-Dalam upaya meringankan beban warga masyarakat yang terdampak musibah banjir lahar dingin Gunung Semeru, Kapolres Lumajang AKBP Boy Jeckson Situmorang Bersama Ketua Bhayangkari Cabang Lumajang NY. Dina Oktavia menyalurkan kembali bantuan sembako kepada warga di pengungsian.

Penyaluran bantuan sembako tersebut dilakukan di dua tempat yakni Balai Desa Jarit, Kecamatan Candipuro dan Balai Desa Nguter, Kecamatan Pasirian (10/07/2023)

Penyaluran bantuan sembako didampingi Kasat Lantas Polres Lumajang AKP Radyati Putri Pradini, Kasat Binmas Polres Lumajang AKP Didik Sugiarto berserta anggota Bhayangkari.

"Sebagai bentuk empati kami dari Polri dan Dari Bhayangkari, pagi ini kami menyerahkan langsung 77 paket sembako," kata Kapolres Lumajang AKBP Boy Jeckson Situmorang.

Untuk paket sembako yang terdiri dari beras, minyak goreng, gula, Susu, mukenah, baju anak, selimut, handuk, mie instan, selimut tersebut langsung kami serahkan ke warga terdampak banjir lahar dingin.

"Bantuan yang sedikit ini diharapkan dapat membantu meringankan beban mereka yang saat ini ditimpa musibah banjir lahar dingin," jelas Boy (Ind/hum/red). 

 

Editor : Redaksi

Lumajang Maju dan Makmur

Bak Lautan Manusia di Lapangan Jokarto Lumajang Sholawat Doa Bersama Cak dan Ning

Lumajang - Dalam rangka membangun kedamaian dan persatuan di wilayah Lumajang, relawan paslon 01 (Cak Thoriq – Ning Fika) bersama Gus Hafidzul Ahkam dari Probolinggo dan jamaah Riyadhul Jannah Lumajang mengadakan acara Sholawat & Do’a Bersama. Acara ini berlangsung di Lapangan Desa Jokarto Kecamatan Tempeh Kabupaten Lumajang Kamis, (21/11/2024) malam.

Opini

Euthanasia dan Perawatan Paliatif, Dilema Etik Antara Hak Hidup dan Hak Untuk Mengakhiri Penderitaan

Lumajang - Saat ini dunia ilmu pengetahuan dan teknologi berkembang pesat dan sudah sangat maju khusus pada bidang kesehatan. Dengan adanya kemajuan tersebut segala hal akan menjadi lebih mudah untuk dilakukan, seperti dalam hal mendiagnosis penyakit dan menentukan kemungkinan waktu kematian seseorang dengan tingkat akurasi tinggi dan hal tersebut dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah dan logis. Bahkan para dokter kini pun juga dapat memberikan bantuan dalam mengakhiri kehidupan pasien  dengan kondisi medis yang memiliki tingkat kesembuhan relatif rendah atau dalam kondisi penyakit terminal. Proses ini dikenal dengan istilah Euthanasia (Fahrezi & Michael, 2024).