Motif masih belum diketahui

Ini Kronologis Pria Gantung Diri di Hutan Pasrujambe Lumajang

Penulis : lumajangsatu.com -
Ini Kronologis Pria Gantung Diri di Hutan Pasrujambe Lumajang
Korban ditemukan gantung diri di kawasan hutan

Lumajang - Seorang pria nekat mengakhiri hidup. Aksi bunuh diri tersebut dilakukan dengan cara gantung diri di sebuah pohon kopi yang berada di kawasan hutan, Dusun Ngampo, Desa Pasrujambe, Kecamatan Pasrujambe. Korban di ketahui bernama Sunarno (66) warga Desa setempat itu ditemukan tergantung di sebuah pohon kopi pada Rabu (27/3/2024) petang.

Kapolsek Pasrujambe Iptu Purwaningsih mengatakan, korban pertama kali ditemukan oleh anaknya bernama Mursalim yang sedang mencari korban di kawasan hutan milik Perhutani. 

Setelah beberapa beberapa waktu mencari, korban akhirnya ditemukan tewas gantung diri di pohon kopi. 

“Setelah dicari, ternyata korban sudah tewas gantung diri pada sebuah pohon kopi di kawasan hutan," Ujar Purwaningsih. 

Menurut keterangan pihak keluarga, korban sempat berpamitan untuk pergi mencari rumput yang berada di kawasan hutan untuk pakan ternak kambing mulai pukul 10.00 WIB. 

"Karena tak kunjung pulang hingga sore hari anak korban berusaha mencari keberadaan hingga akhirnya ditemukan tewas gantung diri," Ujarnya. 

Pihak kepolisian hingga saat ini belum mengetahui penyebab korban nekat mengakhiri hidup dengan bunuh diri. "Untuk motif masih lidik," Kata Purwaningsih. 

Setelah itu, jasad korban di evakuasi menuju rumahnya untuk dilakukan pemakaman. 

"Pihak ahli waris korban membuat surat pernyataan tidak bersedia untuk di lakukan otopsi dan menyadari bahwa memang benar benar bunuh diri," tutupnya (Ind/red).

 

Editor : Redaksi

Bersama Laskar Hijau

Gen Z Sahabat Pohon Lakukan Penghijauan di Gunung Lemongan Lumajang

Lumajang - Bertempat di Posko Konservasi Laskar Hijau, Gunung Lemongan, Klakah, Lumajang, Jawa Timur. Sekelompok Gen Z meluncurkan gerakan peduli lingkungan dengan nama “Sahabat Pohon”. Gerakan yang difasilitasi oleh GUSDURian Peduli ini diinisiasi oleh anak-anak usia 12-19 tahun di Yogyakarta dengan tujuan untuk mengkampanyekan cinta lingkungan bagi anak-anak muda di Indonesia.