Rike Diah Pitaloka Mita DPRD Lumajang Perjuangkan Tunjangan Guru Honorer dan Tenaga Kesehatan

Penulis : lumajangsatu.com -
Rike Diah Pitaloka Mita DPRD Lumajang Perjuangkan Tunjangan Guru Honorer dan Tenaga Kesehatan
Lumajang (lumajangsatu.com) - Rike Diah Pitaloka datang ke DPC PDI Perjuangan Lumajang melakukan Sosialisasi BPJS, Kader Penggerak Kesehatan dan Ketenagakerjaan. Dalam kesempatan tersebut, Rike meminta kader PDIP meminta agar mengawal proses ferifikasi data warga kurang mamapu bagi penerima BPJS.

Kita minta kader PDIP mengawal proses ferifikasi warga miskin yang harus mendapatkan BPJS, ujar perempuan cantik yang juga dikenal sebagai Oneng itu.

Rike juga meminta kepada anggota DPRD Lumajang kususnya frkasi PDIP agar memperjuangkan tenaga guru honorer dan tenaga kesehatan. Sebab, dua profesi tersebut adalah garda terdepan dalam memberikan pelayanan.

Semantara itu, Agus Wicaksono ketua PDI Perjuangan Lumajang yang juga ketua DPRD Lumajang menyatakan bahwa Lumajang sudah memperjuangkan tenaga guru honorer. Nantinya, para guru honorer akan digaji sesuai dengan upah minimum kabupaten (UMK).

Alhamdulillah mbak Rike, DPRD Lumajang yang dimotori oleh fraksi PDIP telah memperjaungkan tunjangan guru honorer agar sesuai UMK, paparnya.(Yd/red)

Editor : Redaksi

Yuk ikuti lombanya

Dies Natalis ke 39 STKIP PGRI Lumajang Adakan Banyak Lomba

Lumajang – STKIP PGRI Lumajang merayakan Dies Natalis ke-39, akan dilaksanakan pada tanggal 16-18 Desember 2024. Momentum ini diharapkan meningkatkan semangat civitas akademika berkarya untuk Indonesia maju maupun mempercepat mewujudkan visi STKIP PGRI Lumajang dan mengembangkan skill adik-adik siswa SMA/MA/SMK/sederajat, khususnya di Kabupaten Lumajang.

28 Oktober 1928

Reaktualisasi Sumpah Pemuda di Era Kemerdekaan

Lumajang - Di tengah gemuruh suara kebangkitan generasi muda yang bersemangat, terbayang kembali momen bersejarah yang mengubah arah perjalanan bangsa ini. Sumpah Pemuda yang diikrarkan pada 28 Oktober 1928. Dalam suasana yang penuh tekad, para pemuda dari berbagai suku, agama, dan latar belakang bersatu untuk mengangkat panji persatuan, menegaskan bahwa meski berbeda, mereka adalah satu bangsa, satu tanah air, dan satu bahasa: Indonesia.