Pelaksanaan Pilkades Serentak di Lumajang Tunggu Selesai Pembahasan PAK

Penulis : lumajangsatu.com -
Pelaksanaan Pilkades Serentak di Lumajang Tunggu Selesai Pembahasan PAK

Lumajang (lumajangsatu.com) - Pelaksaan Pemilihan Kepala Desa (Pilkades) serentak untuk 32 desa di Lumajang masih harus menunggu perubahan anggaran keuangan (PAK) tahun anggaran 2015. Pasalnya, dana yang disiapkan untuk pilkades tidak cukup, sehingga harus dianggarkan melalui PAK terlebih dahulu.

"Perdanya sudah selesai di evaluasi Gubernur, namun untuk Pilkades serentak masih harus menunggu PAK terlebih dahulu," ujar H. Agus Wicaksono S.Sos, ketua DPRD Lumajang kepada lumajangsatu.com, Rabu (03/06/2015).

Pada pilkades serentak ini, seluruh pembiayaan akan ditanggung pemerintah secara penuh. Sehingga bakal calon kepala desa tidak sepeserpun dikenakan pimbiayaan untuk menjadi calon.

"Pilkades ditanggung penuh APBD, sehingga perlu dianggarkan melalui PAK terlbih dahulu. Masyarakat tidak lagi dikenakan biaya pendaftaran jika ingin mencalonkan diri sebagai kades," papar ketua umum PDI Perjuangan Lumajang itu.

Setelah PAK selesai dibahas, maka penitia Pilkades Kabupaten akan segera dibentuk. Setelah itu, barulah dilakukan pembentukan panitia pilkades ditingkat desa yang akan dibentuk.

"Kemungkinan Pilkades akan digelar antara bulan Oktober atau November lah, ini sedang dilakukan penghitungan kebutuhan anggarannya oleh eksekutif," pungkasnya.(Yd/red)

Editor : Redaksi

Tag
Yuk ikuti lombanya

Dies Natalis ke 39 STKIP PGRI Lumajang Adakan Banyak Lomba

Lumajang – STKIP PGRI Lumajang merayakan Dies Natalis ke-39, akan dilaksanakan pada tanggal 16-18 Desember 2024. Momentum ini diharapkan meningkatkan semangat civitas akademika berkarya untuk Indonesia maju maupun mempercepat mewujudkan visi STKIP PGRI Lumajang dan mengembangkan skill adik-adik siswa SMA/MA/SMK/sederajat, khususnya di Kabupaten Lumajang.

28 Oktober 1928

Reaktualisasi Sumpah Pemuda di Era Kemerdekaan

Lumajang - Di tengah gemuruh suara kebangkitan generasi muda yang bersemangat, terbayang kembali momen bersejarah yang mengubah arah perjalanan bangsa ini. Sumpah Pemuda yang diikrarkan pada 28 Oktober 1928. Dalam suasana yang penuh tekad, para pemuda dari berbagai suku, agama, dan latar belakang bersatu untuk mengangkat panji persatuan, menegaskan bahwa meski berbeda, mereka adalah satu bangsa, satu tanah air, dan satu bahasa: Indonesia.