Isi Kegiatan Ramadhan, STIS Miftahul Ulum Gelar Diklat Jurnalistik

Penulis : lumajangsatu.com -
Isi Kegiatan Ramadhan, STIS Miftahul Ulum Gelar Diklat Jurnalistik

Lumajang (lumajangsatu.com) - Guna meningkatkan kualitas akademik mahasiswa, Sekolah Tinggi Ilmu Syariah (STIT) Miftahul Ulum Banyuputih Kidul Kecamatan Jatiroto menggelar Diklat Jurnalistik. Kegiatan tersebut diberi tema "Diklat Peningkatan Kompetensi Mahasiswa Dalam Bidang Karya Tulis Teknis dan Ilmiah Populer".

Kegiatan diklat akan digelar selama satu minggu mulai 28 Juni hingga 05 Juli 2015. Dalam pembukaan diklat diikuti oleh 50 peserta dari mahasiswa semester 4.

"Ini adalah pertama kali kita mengadakan diklat Jurnalistik bagi Mahasiswa yang juga sebagian sebagai santri di Ponpes Miftahul Ulum," ujar Imam Baihaki S.Pdi. SH, ketua panitia kegiatan, Minggu (28/06/2015).

Sementara itu, Sarkowi S.PdI. MA, Ketua STIS Miftahul Ulum menyatakan bahwa kegiatan diklat jurnalistik  bertujuan agar para mahasiswa bisa memiliki kemampuan dalam menulis. Sebab, menulis merupakakan sarana untuk menyebarkan informasi dan juga pengikat ilmu yang telah dipelajari.

"Seperti yang disampaikan Imam Gozali, kalau kamu bukan anak raja dan bukan anak ulama besar, maka menulislah," ujar Sarkowi saat membuka kegiatan diklat jurnalistik.

Panitia mendatangkan dua narasumber untuk mengisi diklat jurnalistik. Yakni Babun Wahyudi dari wartawan Radio Gloria FM yang juga Pimred portal media online www.lumajangsatu.com dan Farhanuddin direktur LTNU NU Jember.(Yd/red)

Editor : Redaksi

Lumajang Maju dan Makmur

Bak Lautan Manusia di Lapangan Jokarto Lumajang Sholawat Doa Bersama Cak dan Ning

Lumajang - Dalam rangka membangun kedamaian dan persatuan di wilayah Lumajang, relawan paslon 01 (Cak Thoriq – Ning Fika) bersama Gus Hafidzul Ahkam dari Probolinggo dan jamaah Riyadhul Jannah Lumajang mengadakan acara Sholawat & Do’a Bersama. Acara ini berlangsung di Lapangan Desa Jokarto Kecamatan Tempeh Kabupaten Lumajang Kamis, (21/11/2024) malam.

Opini

Euthanasia dan Perawatan Paliatif, Dilema Etik Antara Hak Hidup dan Hak Untuk Mengakhiri Penderitaan

Lumajang - Saat ini dunia ilmu pengetahuan dan teknologi berkembang pesat dan sudah sangat maju khusus pada bidang kesehatan. Dengan adanya kemajuan tersebut segala hal akan menjadi lebih mudah untuk dilakukan, seperti dalam hal mendiagnosis penyakit dan menentukan kemungkinan waktu kematian seseorang dengan tingkat akurasi tinggi dan hal tersebut dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah dan logis. Bahkan para dokter kini pun juga dapat memberikan bantuan dalam mengakhiri kehidupan pasien  dengan kondisi medis yang memiliki tingkat kesembuhan relatif rendah atau dalam kondisi penyakit terminal. Proses ini dikenal dengan istilah Euthanasia (Fahrezi & Michael, 2024).