Wisata Watu Pecak, Kini Jadi Wisata Tambang Pasir Pantai Illegal dan Kerusakan Lingkungan

Penulis : lumajangsatu.com -
Wisata Watu Pecak, Kini Jadi Wisata Tambang Pasir Pantai Illegal dan Kerusakan Lingkungan

Lumajang (lumajangsatu.com) - Pantai watu pecak yang merupakan kawasan tambang illegal, benar-benar menjadi daya tarik masyarakat luar Desa Selok Awar-awar. Para pengunjung ingin mengetahui lokasi yang dikabarkan akan dijadikan obyek wisata bahari andalan yang berunjung peristiwa berdarah.

"Saya mau tahu mas, dimana lokasi yang katanya watu pecak pasirnya ditambang untuk obyek wisata," ujar Sumiati adal Tempeh.

Dia kaget, bukanya melihat tambang pasir yang ramah lingkungan, tapi malah merusak pertanian di sekitarnya. "Kaget kok, malah jadi gak karuan." ungkapnya.

Hal senada disampaikan, Hamdhan, pengunjung asal Jember, dirinya penasaran dengan lokasi tambang yang menjadi perhatian nasional. "Ya penasaran, tapi kok biasa saja, mungkin dalihnya untuk wisata, tapi mengeruk kekayakan alam," jelas pria asal Kencong itu.

Kuasa Hukum Haryono, Heru Laksono mengaku, klien menambang pasir di pantai watu pecak, karena akan mengembang sebagai wisata andalan desanya. Sehingga, tidak ada hal-hal untuk meraup keuntungan dari kegiatan pengurukan pasir. "Desa selok awar-awar khan jadikan desa wisata oleh Pemkab, wajarlah kalau pak Haryono mau mengembangkan potensi wisatanya," jelasnya.(ls/red)

Editor : Redaksi

Kerangka kisaran tahunan

Heboh, Penemuan Kerangka Manusia di Lahan Tebu Lumajang

Lumajang, (Lumajangsatu) - Penemuan kerangka manusia di area perkebunan tebu milik PG Jatiroto menggemparkan warga Desa Banyuputih, Kecamatan Jatiroto. Penemuan ini dilaporkan pertama kali oleh seorang petani yang tengah bekerja di lahan tersebut pada Rabu, (30/10/2024) Kapolsek Jatiroto, AKP Agus Sugiharto, saat dikonfirmasi membenarkan adanya penemuan tersebut.