Wisata Watu Pecak, Kini Jadi Wisata Tambang Pasir Pantai Illegal dan Kerusakan Lingkungan

Penulis : lumajangsatu.com -
Wisata Watu Pecak, Kini Jadi Wisata Tambang Pasir Pantai Illegal dan Kerusakan Lingkungan

Lumajang (lumajangsatu.com) - Pantai watu pecak yang merupakan kawasan tambang illegal, benar-benar menjadi daya tarik masyarakat luar Desa Selok Awar-awar. Para pengunjung ingin mengetahui lokasi yang dikabarkan akan dijadikan obyek wisata bahari andalan yang berunjung peristiwa berdarah.

"Saya mau tahu mas, dimana lokasi yang katanya watu pecak pasirnya ditambang untuk obyek wisata," ujar Sumiati adal Tempeh.

Dia kaget, bukanya melihat tambang pasir yang ramah lingkungan, tapi malah merusak pertanian di sekitarnya. "Kaget kok, malah jadi gak karuan." ungkapnya.

Hal senada disampaikan, Hamdhan, pengunjung asal Jember, dirinya penasaran dengan lokasi tambang yang menjadi perhatian nasional. "Ya penasaran, tapi kok biasa saja, mungkin dalihnya untuk wisata, tapi mengeruk kekayakan alam," jelas pria asal Kencong itu.

Kuasa Hukum Haryono, Heru Laksono mengaku, klien menambang pasir di pantai watu pecak, karena akan mengembang sebagai wisata andalan desanya. Sehingga, tidak ada hal-hal untuk meraup keuntungan dari kegiatan pengurukan pasir. "Desa selok awar-awar khan jadikan desa wisata oleh Pemkab, wajarlah kalau pak Haryono mau mengembangkan potensi wisatanya," jelasnya.(ls/red)

Editor : Redaksi

Bantuan dari Presiden RI

Pemerintah Lumajang Hadirkan Pembangunan Berorientasi Manusia Melalui Becak Listrik

Lumajang  – Arak-arakan becak listrik yang melintas di pusat Kota Lumajang menjadi penanda arah pembangunan daerah yang menempatkan manusia sebagai pusat kebijakan. Program ini menunjukkan bahwa pembangunan tidak semata diukur dari proyek infrastruktur berskala besar, melainkan dari kebijakan yang benar-benar menyentuh kebutuhan masyarakat kecil, khususnya tukang becak lansia yang selama ini menjadi bagian penting mobilitas kota.

Solidaritas

Harjalu ke-770, Lumajang Rayakan Momen Penenang yang Penuh Makna

Lumajang — Menjelang akhir tahun, Kabupaten Lumajang kembali menggelar rangkaian peringatan Hari Jadi ke-770 dengan suasana yang lebih teduh dan sarat makna. Tahun ini, seluruh kegiatan dikemas secara edukatif, menghadirkan pelayanan publik, serta memperkuat ikatan sosial masyarakat di tengah berbagai tantangan yang dihadapi daerah.