Politisi PKB : Tambang Pasir Pronojiwo, Candipuro dan Tempursari Juga Diperhatikan

Penulis : lumajangsatu.com -
Politisi PKB : Tambang Pasir Pronojiwo, Candipuro dan Tempursari Juga Diperhatikan

Lumajang(lumajangsatu.com) - Politisi PKB asal Kecamatan Pronojiwo berharap pertambang pasir di aliran Gunung Semeru juga  menadi perhatian dari Pemkab Lumajang. Pasalnya, ijin pertambang di Sungai Aliran Lahar Semeru dimiliki perorangan dan kerap memakai alat berat.

"Kami meminta untuk pengawasan, lantaran pasir Pronojiwo yang keluar ke Malang, tak kalah banyak dibanding ke Utara Lumajang," ujar polisi PKB itu.

Bagi dia, regulasi ijin pertambangan dikaji ulang, karena penggunaan alat berat bisa merusak alur air di DAS Semeru. Selain itu, dampak dari penghentian aktivitas pertambang juga dirasakan oleh penambang tradisional di Pronojiwo.

"Ini kami juga minta ada perhatian, kemudian jangan berlarut-larut penghentiannya," jelasnya.

Titik penambangan di Kawasan Pronojiwo dan Candipuro di DAS Semeru mencapai puluhan. Sedangkan di Tempusari juga diawasi, lantaran dilakukan di pinggir pantai.

"Semua harus ada kajiannya, jangan sampai PAD pasir terjun bebas," paparnya.(ls/red)

Editor : Redaksi

Lumajang Maju dan Makmur

Bak Lautan Manusia di Lapangan Jokarto Lumajang Sholawat Doa Bersama Cak dan Ning

Lumajang - Dalam rangka membangun kedamaian dan persatuan di wilayah Lumajang, relawan paslon 01 (Cak Thoriq – Ning Fika) bersama Gus Hafidzul Ahkam dari Probolinggo dan jamaah Riyadhul Jannah Lumajang mengadakan acara Sholawat & Do’a Bersama. Acara ini berlangsung di Lapangan Desa Jokarto Kecamatan Tempeh Kabupaten Lumajang Kamis, (21/11/2024) malam.

Dibuat Dari Bambu Muda

Jadi Warisan Budaya Tak Benda Indonesia, Krecek Bung Kuliner Asli Lumajang Bertekstur Daging Empuk

Lumajang - Kabupaten Lumajang, Jawa Timur kembali menorehkan kebanggaan di kancah nasional. Salah satu kuliner tradisional khasnya, Krecek Rebung, resmi ditetapkan sebagai Warisan Budaya Takbenda Indonesia oleh Menteri Kebudayaan Republik Indonesia pada 16 November 2024. Pengakuan ini menjadi bukti keunikan dan kekayaan budaya lokal Lumajang yang terus dilestarikan.

Hikmah Kehidupan

Urgensi Tasawuf Dalam Menghadapi Krisis Spiritual di Era Modern

Lumajang - Di tengah gemerlapnya dunia yang serba digital dan material, manusia semakin terjerat dalam pusaran kehidupan yang cepat dan penuh tekanan. Keberhasilan diukur dengan angka, kebahagiaan dinilai dengan kepemilikan, dan kedamaian seolah menjadi barang langka yang hanya bisa diraih oleh segelintir orang. Namun, meskipun segala kemajuan teknologi dan inovasi telah memberikan kenyamanan fisik, banyak yang merasakan kekosongan jiwa yang mendalam, kehilangan arah, dan semakin jauh dari makna hidup yang sejati. Krisis spiritual ini bukan hanya sekedar fenomena individu, tetapi sebuah bencana sosial yang mengancam dasar-dasar kemanusiaan kita.