Ada, Belasan Triliun Uang Negara di Pasir Besi di Lumajang Tak Jelas Kemana ?
Lumajang (lumaangsatu.com) - Hasil investigasi Wahana Lingkungan Hidup (Walhi) atas potensi dan kerugian negara di Pasir Besi di Lumajang sangat mencenggangkan. Pasir besi lumajang diminati karena mengandung bahan mineral berharga seperti Titanium, Pasir besi yg dibutuhkan utk industri peleburan baja dan semen.
Hasil investigas di lapangan, rata-rata pasir pesisir yang keluar dari lokasi tambang sehari di desa-desa dekat pantai antara 70-250 truk. Dijika dijumla diambil terendah dari pasir pesisir yang mengandung besir ada sekitar 500 truk yang keluar dari Lumajang, tanpa pengawasan dari Pemerintah.
"Potensi sangat luar biasa, uang yang menguap mencapai belasan trilliun," ungkap Oni Mahardika, Direktur Eksekutif Walhi, Kamis(15/10) siang.
Dari Audit Badan Pemeriksa Keuangan (BPK), Harga pasaran utk pasir besi dng kadar Fe 50% up dikisaran US 36/ton.
Tambang pasir besi sudah dimulai sejak 2011 Artinya potensi kerugian kabupaten lumajang dari hilangnya khususnya pasir besi pantai selatan jika kita hitung dng rata2.
1. Perhari 500 truck x 35 ton per 1 truck x 365 hari (1tahun): 6.387.500 ton.
2. 6.387.500 ton x 10.000 (Rp) x US 36/ton : Rp. 2.299.500.000.000,-
3. Dalam 5 Tahun telah hilang kerugian kab. lumajang sekitar : Rp. 11.497.500.000.000,- Setara dng 9 tahun APBD Lumajang dng ekstimasi Rp. 1.255.000.000.000,- pertahun.
"Luar biasa, uang dari Pasir besi di Lumajang," terangnya.
Data diolah oleh: WALHI JATIM dan JATAM
Editor : Redaksi