Ratusan Santri Bustanul Ulum Gelar Kirap Lampu Oncor

Penulis : lumajangsatu.com -
Ratusan Santri Bustanul Ulum Gelar Kirap Lampu Oncor

Lumajang(lumajangsatu.com)- Meski telah memasuki hari ke-3 bulan muharram tahun baru islam 1437 Hijriyah, Lembaga Pondok Pesantren Bustanul Ulum 02 menggelar kirab lampu tradisional atau "oncor" dengan mengelilingi Desa Krai Kecamatan Yosowilangun Lumajang, Jumat (16/10/15).

Hal tersebut sengaja digelar oleh pengasuh pondok untuk memperingati tahun baru islam. Selain itu, kegiatan ini juga bertujuan untuk mengajak para santri dan warga setempat untuk berdoa agar menjadi lebih baik kedepannya.

Meski baru pertama kali digelar dilingkungan pondok krai ini, namun hampir seluruh santri dan warga pun ikut serta jalan kaki dengan mambawa lampu tradisional atau "oncor" sebagai penerang.

Salah satu ustad, Muhammad Imron Huda, mengatakan jika budaya tradisional lampu "oncor" ini harus tetap dilestarikan agar senantiasa mengingatkan kita pada perjuangan sesepuh islam ditengah kegelapan.

"Kalau dulu para ulama berdakwah penuh dengan godaan kaum yang masih belum tahu tentang islam, dan itu bukan hal yang sulit mas, makanya dengan oncor ini merupakan simbol refleksi kita pada mereka," pungkas Huda, sapaan akrabnya. (Mad/red)

Editor : Redaksi

Lumajang Maju dan Makmur

Bak Lautan Manusia di Lapangan Jokarto Lumajang Sholawat Doa Bersama Cak dan Ning

Lumajang - Dalam rangka membangun kedamaian dan persatuan di wilayah Lumajang, relawan paslon 01 (Cak Thoriq – Ning Fika) bersama Gus Hafidzul Ahkam dari Probolinggo dan jamaah Riyadhul Jannah Lumajang mengadakan acara Sholawat & Do’a Bersama. Acara ini berlangsung di Lapangan Desa Jokarto Kecamatan Tempeh Kabupaten Lumajang Kamis, (21/11/2024) malam.

Opini

Euthanasia dan Perawatan Paliatif, Dilema Etik Antara Hak Hidup dan Hak Untuk Mengakhiri Penderitaan

Lumajang - Saat ini dunia ilmu pengetahuan dan teknologi berkembang pesat dan sudah sangat maju khusus pada bidang kesehatan. Dengan adanya kemajuan tersebut segala hal akan menjadi lebih mudah untuk dilakukan, seperti dalam hal mendiagnosis penyakit dan menentukan kemungkinan waktu kematian seseorang dengan tingkat akurasi tinggi dan hal tersebut dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah dan logis. Bahkan para dokter kini pun juga dapat memberikan bantuan dalam mengakhiri kehidupan pasien  dengan kondisi medis yang memiliki tingkat kesembuhan relatif rendah atau dalam kondisi penyakit terminal. Proses ini dikenal dengan istilah Euthanasia (Fahrezi & Michael, 2024).