Ratusan Atlet Seksi Senam Rekreasi Perwosi Unjuk Kebolehan, Penonton Laki-Laki Histeris

Penulis : lumajangsatu.com -
Ratusan Atlet Seksi Senam Rekreasi Perwosi Unjuk Kebolehan, Penonton Laki-Laki Histeris

Lumajang (lumajangsatu.com) - Ratusan atlet seksi mengikuti kejuaraan Senam Rekreasi Perwosi di GOR Wira Bhakti Lumajang. Lengak-lengkok gerakan senam yang dilakukan para atlet, membuat para penonton kaum adam histeris.

pantauan lumajangsatu.com, kamis(22/10), ketika ratusan atlet diminta bersama-sama untuk bersenam ria, sejumla penonton laki-laki merangsek masuk ke dalam GOR Wira Bhakti Lumajang.

"Wow...gerakanya asyik dan menarik," ujar Rafiudin salah satu penonton.

"Ini baru olah raga yang menyehatkan," jelas Andik.

Ketua Perwosi Lumajang, Tutuk Fajriyatul Mustofiah mengatakan, lomba senam rekreasi ini sebagai bentuk unjuk kemampuan para atlet-atlet senam di Lumajang. Apalagim, juri yang dihadirkan dari Jawa Timur, Surabaya dan Malang.

"Jadi juri diambil kalangan profesional di Perwosi, agar tidak ada anggapan panitain main-main, itu yang saya minta," jelas istri orang nomor satu di LUmajang itu.(ls/red)

Editor : Redaksi

Lumajang Maju dan Makmur

Bak Lautan Manusia di Lapangan Jokarto Lumajang Sholawat Doa Bersama Cak dan Ning

Lumajang - Dalam rangka membangun kedamaian dan persatuan di wilayah Lumajang, relawan paslon 01 (Cak Thoriq – Ning Fika) bersama Gus Hafidzul Ahkam dari Probolinggo dan jamaah Riyadhul Jannah Lumajang mengadakan acara Sholawat & Do’a Bersama. Acara ini berlangsung di Lapangan Desa Jokarto Kecamatan Tempeh Kabupaten Lumajang Kamis, (21/11/2024) malam.

Opini

Euthanasia dan Perawatan Paliatif, Dilema Etik Antara Hak Hidup dan Hak Untuk Mengakhiri Penderitaan

Lumajang - Saat ini dunia ilmu pengetahuan dan teknologi berkembang pesat dan sudah sangat maju khusus pada bidang kesehatan. Dengan adanya kemajuan tersebut segala hal akan menjadi lebih mudah untuk dilakukan, seperti dalam hal mendiagnosis penyakit dan menentukan kemungkinan waktu kematian seseorang dengan tingkat akurasi tinggi dan hal tersebut dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah dan logis. Bahkan para dokter kini pun juga dapat memberikan bantuan dalam mengakhiri kehidupan pasien  dengan kondisi medis yang memiliki tingkat kesembuhan relatif rendah atau dalam kondisi penyakit terminal. Proses ini dikenal dengan istilah Euthanasia (Fahrezi & Michael, 2024).