7 Perguruan Silat Turunkan Atletnya di Piala KONI 2015

Penulis : lumajangsatu.com -
7 Perguruan Silat Turunkan Atletnya di Piala KONI 2015

Lumajang(lumajangsatu.com) - Ikatan Pencak Silat Indonesia Cabang Lumajang barus mengelar pertandingan Piala KONI 2015 di GOR Wira Bhakti Lumajang, Rabu(4/11) sore. Dari 18 perguruan pencak silat, hanya ada 7 perguruan yang mengikutkan atletnya untuk usia 17-19 tahun.

Jumlah atlet silat yang berebut mendali sebanyak 105 orang. Dari kategori yang dipertandingan kelas A-F untuk Putra-Putri dan G-I untuk Putra saja.

"Alhamdulillah, antusias para atlet sangat tinggi meski hanya 7 perguruan yang ikut," ungkap Sekretaris Umum, Agus Samian saat pembukaan Piala KONI Ipsi.

Bagi dia, meski lebih banyak perguruan yang tidak ikut serta, bukan mengurangi kualitas dari Piala KONI. Namun, 7 perguruan lebih siap untuk menurunkan atletnya.

"Sebenarnya, banyak perguruan yang memiliki pendekar untuk bertarung, namun kita batasi usia yang diperkenankan," terangnya.

7 Perguruan yang turun gunung di Piala KONI yakni, Pencak Organisasi (PO), Perisai Diri (PD), Pagar Nusa (PN), Sunak Kalijogo (SK), PSHT, Tapak Suci dan Panji Fatahillah.(ls/red)

Editor : Redaksi

Lumajang Maju dan Makmur

Bak Lautan Manusia di Lapangan Jokarto Lumajang Sholawat Doa Bersama Cak dan Ning

Lumajang - Dalam rangka membangun kedamaian dan persatuan di wilayah Lumajang, relawan paslon 01 (Cak Thoriq – Ning Fika) bersama Gus Hafidzul Ahkam dari Probolinggo dan jamaah Riyadhul Jannah Lumajang mengadakan acara Sholawat & Do’a Bersama. Acara ini berlangsung di Lapangan Desa Jokarto Kecamatan Tempeh Kabupaten Lumajang Kamis, (21/11/2024) malam.

Opini

Euthanasia dan Perawatan Paliatif, Dilema Etik Antara Hak Hidup dan Hak Untuk Mengakhiri Penderitaan

Lumajang - Saat ini dunia ilmu pengetahuan dan teknologi berkembang pesat dan sudah sangat maju khusus pada bidang kesehatan. Dengan adanya kemajuan tersebut segala hal akan menjadi lebih mudah untuk dilakukan, seperti dalam hal mendiagnosis penyakit dan menentukan kemungkinan waktu kematian seseorang dengan tingkat akurasi tinggi dan hal tersebut dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah dan logis. Bahkan para dokter kini pun juga dapat memberikan bantuan dalam mengakhiri kehidupan pasien  dengan kondisi medis yang memiliki tingkat kesembuhan relatif rendah atau dalam kondisi penyakit terminal. Proses ini dikenal dengan istilah Euthanasia (Fahrezi & Michael, 2024).