Pasangan Gaek Rifathul/Totong Selamatkan Muka Lumajang di Kejurprov PBSI Jatim

Penulis : lumajangsatu.com -
Pasangan Gaek Rifathul/Totong Selamatkan Muka Lumajang di Kejurprov PBSI Jatim

Lumajang(lumajangsatu.com) - Kejuaraan Provinsi PBSI di Surabaya, Tim Lumajang mampu meraih satu mendali perunggu untuk kelas Senior. Tim Lumajang yang membawa 6 atlet untuk Taruna, Remaja dan Senior tidak mampu mengalahkan tim dari 38 kota/Kabupaten di Jawa Timur.

Muka Lumajang bisa diselamatkan oleh Pasangan Ganda senior yakni, Rifatul/Totong dengan meraih peringkat ke 3 di Kejurprov Senior. "Untuk Taruna dan Remaja, kita kalah bersaing, untuk kita bisa raih peringkat ke 3," ujar Rifatul, Bendahara PBSI Lumajang.

Bagi dia Kerjurprov adalah ajang untuk bisa memaksimalkan pemain muda dan remaja Lumajang. Namun, persaingan yang ketat, atlet Lumajang tidak mampu bersaing. "Kita memiliki atlet muda handal, namun kalah dalam permainan bola panjang," ungkapnya.

PBSI akan terus meningkatkan kemampuan atletnya dan sering mengadakan even-even atlet muda. Karena, sejumlah klub Bulu tangkis mulai dimintai kalangangan pelajar.(ls/red)

Editor : Redaksi

Lumajang Maju dan Makmur

Bak Lautan Manusia di Lapangan Jokarto Lumajang Sholawat Doa Bersama Cak dan Ning

Lumajang - Dalam rangka membangun kedamaian dan persatuan di wilayah Lumajang, relawan paslon 01 (Cak Thoriq – Ning Fika) bersama Gus Hafidzul Ahkam dari Probolinggo dan jamaah Riyadhul Jannah Lumajang mengadakan acara Sholawat & Do’a Bersama. Acara ini berlangsung di Lapangan Desa Jokarto Kecamatan Tempeh Kabupaten Lumajang Kamis, (21/11/2024) malam.

Opini

Euthanasia dan Perawatan Paliatif, Dilema Etik Antara Hak Hidup dan Hak Untuk Mengakhiri Penderitaan

Lumajang - Saat ini dunia ilmu pengetahuan dan teknologi berkembang pesat dan sudah sangat maju khusus pada bidang kesehatan. Dengan adanya kemajuan tersebut segala hal akan menjadi lebih mudah untuk dilakukan, seperti dalam hal mendiagnosis penyakit dan menentukan kemungkinan waktu kematian seseorang dengan tingkat akurasi tinggi dan hal tersebut dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah dan logis. Bahkan para dokter kini pun juga dapat memberikan bantuan dalam mengakhiri kehidupan pasien  dengan kondisi medis yang memiliki tingkat kesembuhan relatif rendah atau dalam kondisi penyakit terminal. Proses ini dikenal dengan istilah Euthanasia (Fahrezi & Michael, 2024).