Tergerus Lahar Semeru, Puluhan Tanggul Daerah Aliran Sungai Rusak

Penulis : lumajangsatu.com -
Tergerus Lahar Semeru, Puluhan Tanggul Daerah Aliran Sungai Rusak

Lumajang(lumajangsatu.com)- Banjir lahar dingin gunung semeru yang terjadi beberapa minggu terakhir membuat sejumlah bangunan tanggul dan tangkis di 3 aliran lahar Semeru rusak.

"Ada yang rusak ringan, ada juga yang rusak parah mas," ungkap Nur Afandi, Petugas Balai Besar Wilayah Sungai Berantas saat ditanya lumajangsatu.com, senin (22/02/16).

Lebih lanjut, Nur Afandi menjelaskan jika kerusakan tanggul itu selain tergerus lahar hujan, sejumlah penambangan nakal masih banyak ditemukan, yang mengambil pasir di dekat tanggul.

"Yang pasti akibat tergerus banjir mas, tetapi ada juga penyebab lain yang membuat tanggul ini jebol," lanjutnya.

Bangunan milik Kementerian Pekerjaan Umum Direktorat Jenderal Sumberdaya Air, balai besar wilayah sungai berantas mencatat terdapat tiga aliran yang rusak, yakni di das sungai mujur, das rejali, dan das glidik.

Meski begitu, hingga saat ini bangunan tanggul ini masih cukup efektif untuk mengarahkan air laharan agar tidak meluap kepermukiman warga. Namun pihak balai besar wilayah sungai berantas akan terus melakukan pemantauan, jika terdapat bangunan yang rusak parah pihaknya akan segera melakukan perbaikan agar tak sampai menelan korban jiwa. (Mad/red)

Editor : Redaksi

Lumajang Maju dan Makmur

Bak Lautan Manusia di Lapangan Jokarto Lumajang Sholawat Doa Bersama Cak dan Ning

Lumajang - Dalam rangka membangun kedamaian dan persatuan di wilayah Lumajang, relawan paslon 01 (Cak Thoriq – Ning Fika) bersama Gus Hafidzul Ahkam dari Probolinggo dan jamaah Riyadhul Jannah Lumajang mengadakan acara Sholawat & Do’a Bersama. Acara ini berlangsung di Lapangan Desa Jokarto Kecamatan Tempeh Kabupaten Lumajang Kamis, (21/11/2024) malam.

Opini

Euthanasia dan Perawatan Paliatif, Dilema Etik Antara Hak Hidup dan Hak Untuk Mengakhiri Penderitaan

Lumajang - Saat ini dunia ilmu pengetahuan dan teknologi berkembang pesat dan sudah sangat maju khusus pada bidang kesehatan. Dengan adanya kemajuan tersebut segala hal akan menjadi lebih mudah untuk dilakukan, seperti dalam hal mendiagnosis penyakit dan menentukan kemungkinan waktu kematian seseorang dengan tingkat akurasi tinggi dan hal tersebut dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah dan logis. Bahkan para dokter kini pun juga dapat memberikan bantuan dalam mengakhiri kehidupan pasien  dengan kondisi medis yang memiliki tingkat kesembuhan relatif rendah atau dalam kondisi penyakit terminal. Proses ini dikenal dengan istilah Euthanasia (Fahrezi & Michael, 2024).