Khawatir Meluap ke Permukiman, Puluhan Warga Lereng Semeru Pantau Langsung Banjir Lahar Dingin

Penulis : lumajangsatu.com -
Khawatir Meluap ke Permukiman, Puluhan Warga Lereng Semeru Pantau Langsung Banjir Lahar Dingin

Lumajang(lumajangsatu.com)- Khawatir meluap ke permukiman warga, Puluhan Warga Desa Gesang Kecamatan Tempah Lumajang pantau langsung banjir lahar dingin semeru di Jembatan kali putih desa setempat, Selasa (23/02/16).

"Khawatir meluap mas, makanya kita lihat langsung kesini aja," Ujar Sundari, saat ditanya lumajangsatu.com, Selasa sore (23/02/16).

Lahar dingin kiriman dari puncak gunung tertinggi dipulau jawa itu datang, lantaran tingginya intensitas hujan yang mengguyur Gunung Semeru seharian.

Sementara menurut pantauan sejumlah Relawan Mahameru, ketinggian air di Daerah Aliran Sungai (DAS) kali putih yang memiliki bentangan 30 meter itu mencapai setengah meter lebih.

"Kalau banjir ini tergolong besar mas, makanya kita terus melakukan pemantauan agar tidak sampai menelan korban jiwa," ungkap Abu Bakar, Relawan Mahameru.

Tidak hanya itu, pihaknya juga menghimbau bagi warga di sekitar aliran sungai untuk meningkatkan kewaspadaan, karena dalam seminggu terakhir intensitas hujan di Gunung Semeru tergolong lebat. (Mad/red)

Editor : Redaksi

Lumajang Maju dan Makmur

Bak Lautan Manusia di Lapangan Jokarto Lumajang Sholawat Doa Bersama Cak dan Ning

Lumajang - Dalam rangka membangun kedamaian dan persatuan di wilayah Lumajang, relawan paslon 01 (Cak Thoriq – Ning Fika) bersama Gus Hafidzul Ahkam dari Probolinggo dan jamaah Riyadhul Jannah Lumajang mengadakan acara Sholawat & Do’a Bersama. Acara ini berlangsung di Lapangan Desa Jokarto Kecamatan Tempeh Kabupaten Lumajang Kamis, (21/11/2024) malam.

Opini

Euthanasia dan Perawatan Paliatif, Dilema Etik Antara Hak Hidup dan Hak Untuk Mengakhiri Penderitaan

Lumajang - Saat ini dunia ilmu pengetahuan dan teknologi berkembang pesat dan sudah sangat maju khusus pada bidang kesehatan. Dengan adanya kemajuan tersebut segala hal akan menjadi lebih mudah untuk dilakukan, seperti dalam hal mendiagnosis penyakit dan menentukan kemungkinan waktu kematian seseorang dengan tingkat akurasi tinggi dan hal tersebut dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah dan logis. Bahkan para dokter kini pun juga dapat memberikan bantuan dalam mengakhiri kehidupan pasien  dengan kondisi medis yang memiliki tingkat kesembuhan relatif rendah atau dalam kondisi penyakit terminal. Proses ini dikenal dengan istilah Euthanasia (Fahrezi & Michael, 2024).