Miris, Polisi Ringkus Pembunuhan di Hutan Cinta Maoni Penanggal 6 Pelaku Masih Dibawah Umur

Penulis : lumajangsatu.com -
Miris, Polisi Ringkus Pembunuhan di Hutan Cinta Maoni Penanggal 6 Pelaku Masih Dibawah Umur

Lumajang (lumajangsatu.com) - Kurang dari 25 jam, Reskrim Polres Lumajang berhasil mengungkap dan menagkap pelaku pembunuhan di hutan Maoni Desa Penanggal, hari Rabu (18/05). Korban Dewo Syhaputro (24) warga Karanganom Kecamatan Pasrujambe tewas setelah dipukul dengan batu dibagian kepalanya.

Pelaku berjumlah 6 orang dan dua orang berhasil ditangkap oleh polisi sedangkan sisanya masih dalam pengejaran. SG, (17) warga Dusun Sukosari Desa Sumberwuluh dan GM, (17) warga Dusun Rekesan Desa Tambah Rejo Kecamatan Candipuro langsung digelandang oleh polisi.

SG, diduga sebagai otak dari para pelaku karena perannya memukul korban dengan tangan dan juga batu yang membuat korban tewas. Sedangkan GM, memukul korban dengan kosong dan menendang korban mengenai pundaknya. "SG ini diduga sebgai otak pembunuhan, karena dia yang memukul korban menggunakan batu," ujar AKP Tinton Yuda Riambodo SIK, Kasatreskrim Polres Lumajang, Kamis (19/05/2016).

Saat ini, polisi sedang mengejar 4 pelaku yang sudah dikantongi identitasnya. H, warga dusun Sukosari, D, warga dusun Kampungbaru, D, warga dusun Kampungbaru, dan M, warga dusun Bondeli Desa Sumberwuluh sedang pengejaran polisi. "4 pelaku lain sedang pengejaran dan semua pelaku masih dibawah umur," jelasnya.

Motif pembunuhan karena pelaku merasa tersinggung karena saat memalak, korban hanya memberi uang tidak banyak. Akhirnya sempat terjadi cekcok, gerombolan pelaku mengeroyok korban yang saat itu sedang pacarnya di hutan Maoni desa Penanggal Kecamatan candipuro. "Motifnya pemalakan," pungkasnya.(Yd/red)

Editor : Redaksi

Nama : Naomi Nathanael

Mahasiswa Perlu Peka Menyikapi Kenaikan Harga Pokok Masyarakat

Surabaya - Kenaikan harga bahan pokok, termasuk bahan bakar minyak (BBM), merupakan isu yang kerap kali menimbulkan keresahan di tengah masyarakat. BBM adalah komponen vital yang mempengaruhi hampir setiap aspek kehidupan, mulai dari transportasi hingga produksi barang dan jasa. Ketika harga BBM naik, efek domino yang dihasilkan bisa merambah ke berbagai sektor, mengakibatkan kenaikan biaya hidup secara keseluruhan. Dalam situasi seperti ini, peran mahasiswa sebagai agen perubahan sosial sangatlah krusial. Namun, tidak semua mahasiswa memiliki kepekaan atau pemahaman yang cukup dalam menyikapi fenomena ini.