Polres Lumajang Tangkap 5 Pembunuh Bayaran Asal Kunir dan Tempeh

Penulis : lumajangsatu.com -
Polres Lumajang Tangkap 5 Pembunuh Bayaran Asal Kunir dan Tempeh

Lumajang (lumajangsatu.com) - Tim Resmob Polres Lumajang berhasil menagkap 5 pelaku pembunuh bayaran. Korban adalah Hormat (luka berat) dan Sana Istri Hormat (meninggal) warga Desa Wonogriyo Kecamatan Tekung, pada tanggal 4 janurai 2016.

"Pembunuhan itu bulan Januari dan dilatar belakangi soal harta warisan," ujar Iptu Sarjito, KBO Reskrim Polres Lumjang saat menggelar rilis, Senin (18/07/2016).

Pelaku adalah Rosep (20) warga Sukosari-Kunir, Zailani (20) warga Jatirejo-Kunir, Mus Mulyadi (24) warga Sukorejo-Kunir, Rudi Hartono (27) warga Sukosari-Kunir dan Rudiyanto (22) warga Desa Kaliwungu-Tempeh. Sedangkan Syamsul Hadi (47) warga Desa/Kecamatan Yosowilangun sebagai penyandang dana atau yang membayar para pelaku.

"Otak pembunuhan adalah Syamsul Hadi dan lima pelaku adalah para eksekutor yang membunuh korban," paparnya.

Dua pelaku yakni Rudiyanto dan Rudi Hartono terlbih dahulu ditangkap polisi dari kasus pencurian dengan pemberatan (perampokan). Polisi juga belum melakukan pengembangan apakah para pelaku telah lama menerima order untuk menghilangkan nyawa orang.

"Kita belum melakukan pengembangan apakah para pelaku ini terlibat dalam kasus pembunuhan yang lain," pungkasnya.(Yd/red)

Editor : Redaksi

Nama : Naomi Nathanael

Mahasiswa Perlu Peka Menyikapi Kenaikan Harga Pokok Masyarakat

Surabaya - Kenaikan harga bahan pokok, termasuk bahan bakar minyak (BBM), merupakan isu yang kerap kali menimbulkan keresahan di tengah masyarakat. BBM adalah komponen vital yang mempengaruhi hampir setiap aspek kehidupan, mulai dari transportasi hingga produksi barang dan jasa. Ketika harga BBM naik, efek domino yang dihasilkan bisa merambah ke berbagai sektor, mengakibatkan kenaikan biaya hidup secara keseluruhan. Dalam situasi seperti ini, peran mahasiswa sebagai agen perubahan sosial sangatlah krusial. Namun, tidak semua mahasiswa memiliki kepekaan atau pemahaman yang cukup dalam menyikapi fenomena ini.